Training K3 – Anda yang bergelut di bidang pekerjaan konstruksi tentu sudah tidak asing dengan istilah rigging. Dimana hal tersebut berkaitan erat dengan alat angkat (Crane) yang sangat penting baik itu dalam pekerjaan konstruksi berat maupun ringan. Petugas rigging atau rigger tentu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik sesuai dengan bidangnya. Seorang rigger atau juru ikat haruslah memiliki sertifikat K3 yang telah disahkan oleh lembaga terkait sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Mengingat pengangkatan dan pengikatan alat berat memiliki potensi bahaya yang sangat tinggi, maka prosedur K3 harus diperhatikan dengan baik. Dimana pekerjaan yang berhubungan dengan crane atau alat angkat tentunya tidak terlepas dari mengikat beban. Dalam hal ini peran petugas ahli sangatlah di dibutuhkan sebagai seorang ahli juru ikat atau rigger. Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya, seorang operator rigger harus sudah lulus training K3. Sehingga mereka bisa mengetahui potensi-potensi bahaya dan risiko kecelakaan yang mungkin bisa terjadi.
Peran dari seorang rigger memiliki pengaruh yang penting terhadap sebuah proyek. Mereka merupakan operator ahli yang sangat dibutuhkan ketika terjadi proses lifting dari satu titik menuju ke titik lainnya. Selain memiliki tugas di bidang pengikatan, rigger juga harus bisa membantu dalam kelancaran kegiatan proyek yang dilakukan. Seorang rigger atau juru ikat biasanya menggunakan berbagai macam alat berat. Mulai dari sling, webbing sling, sling serat alam dan sling sintetik. Alat-alat tersebut dibutuhkan untuk membantu rigger dalam melakukan kegiatan dalam bidang pengikatan.
Rigger memiliki tugas yang sangat penting bahkan terbilang cukup vital di dalam area kerja. Karena dengan bantuan rigger, maka berbagai barang bisa dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya dengan aman. Dalam melakukan kegiatan pengikatan, maka seorang rigger haruslah cermat dan teliti untuk mencegah resiko accident. Sehingga, training K3 wajib dimiliki oleh petugas ahli juru ikat atau rigger. Sehingga rigger dapat melaksanakan pekerjaan dan tugasnya dengan baik secara aman. Karena rigger memiliki tugas penting di lapangan, yakni:
- Memilih berbagai jenis peralatan bantu angkat yang digunakan untuk mempermudah proses pengangkatan material dengan tepat.
- Melakukan kegiatan pengikatan dalam area kerja dengan tepat dan akurat.
- Melakukan pengecekan kondisi pengikatan dengan baik, apakah sudah terpasang dengan benar atau belum.
Baca Juga: Perusahaan Pertambangan Oli dan Gas Harus Memiliki Petugas Ahli K3
- Melakukan maintenance peralatan sebelum peralatan tersebut digunakan dan sesudah peralatan tersebut digunakan.
- Membantu melaksanakan peraturan dan penerapan tindakan pengamanan di area kerja.
- Memberikan laporan secara akurat dengan mengisi jurnal kerja yang telah disediakan.
Seorang rigger memiliki pekerjaan yang dibatasi dengan aturan atas penggunaan alat dalam praktek kerjanya. Sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efektif dan aman. Sebelum itu, rigger perlu mengikuti training K3 ahli juru ikat atau rigging. Sehingga rigger memiliki tingkat kualifikasi jabatan sesuai dengan tingkat keterampilan, tanggung jawab dan wewenangnya Mereka juga dapat memperoleh pengetahuan tentang materi uji kompetensi sertifikasi bagi para Petugas Juru Ikat Beban (Rigger) sesuai dengan yang disyaratkan.
PT Ayana Duta Mandiri hadir untuk Anda sebagai sebuah perusahaan Konsultan, Training, Sertifikasi & Inspeksi yang salah satunya adalah jasa di bidang Manajemen dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Health Safety & Environment (HSE). Dimana pastinya perusahaan ini memiliki dedikasi tinggi untuk mendukung organisasi maupun non organisasi dalam penyediaan jasa Keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja untuk mencapai Zero Accident di semua sektor industri di Indonesia.
Untuk mendapatkan training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang kompeten dan profesional, Anda bisa menghubungi kontak person kami atau kontak WhatsApp PT. Ayana Duta Mandiri. Karena semua pelatihan yang kami berikan dapat meningkatkan kesadaran keselamatan dan kesehatan yang pasti besar manfaatnya bukan hanya untuk perusahaan tetapi juga untuk para karyawan.