Pelatihan Rigging Slinging dan Sertifikasi Lifting Sulawesi Tenggara

Pelatihan Rigging Slinging dan Sertifikasi Lifting Sulawesi Tenggara

Pelatihan Rigging, Slinging, dan Lifting adalah program pelatihan yang penting dalam industri konstruksi, minyak dan gas, pertambangan, serta berbagai industri yang menggunakan alat berat untuk mengangkat dan memindahkan beban. Pelatihan Rigging Slinging dan Sertifikasi Lifting Sulawesi Tenggara Berikut adalah penjelasan dari masing-masing aspek dan apa yang biasanya dipelajari dalam pelatihan tersebut.

Pendaftaran:

Telp 0811 8500 177

Whatsapp 0811 8500 177

Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan keselamatan di lokasi kerja dan meningkatkan efektivitas dalam pekerjaan pengangkatan dan pemindahan beban. Pelatihan Rigging Slinging dan Sertifikasi Lifting Sulawesi Tenggara Jika Anda tertarik untuk mengikuti atau menyelenggarakan pelatihan ini, pastikan untuk bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang bersertifikat dan berpengalaman. Pelatihan Rigging Slinging dan Sertifikasi Lifting Sulawesi Tenggara Untuk mengikuti pelatihan Rigging, Slinging, dan Lifting, terdapat beberapa syarat yang biasanya diberlakukan oleh lembaga pelatihan. Syarat-syarat ini penting untuk memastikan bahwa peserta memiliki kemampuan dasar dan pemahaman yang dibutuhkan sebelum mempelajari teknik-teknik keselamatan dalam pengangkatan beban.

Pelatihan Rigging Slinging dan Sertifikasi Lifting Sulawesi Tenggara

Pelatihan Rigging, Slinging, dan Lifting ditujukan untuk berbagai kalangan yang bekerja di industri yang membutuhkan pemindahan dan pengangkatan beban berat secara aman. Berikut adalah kelompok-kelompok yang biasanya perlu mengikuti pelatihan ini:

  1. Rigger:
  • Definisi: Rigger adalah orang yang bertanggung jawab memasang alat bantu pengangkat seperti sling, tali, rantai, dan perangkat rigging lainnya pada beban yang akan diangkat.
  • Kebutuhan pelatihan: Agar mereka dapat memahami cara kerja alat rigging, melakukan pengikatan beban yang aman, serta memahami cara menghitung kapasitas beban.
  1. Operator Crane:
  • Definisi: Operator crane adalah orang yang mengoperasikan alat pengangkat seperti crane (mobile crane, tower crane, overhead crane).
  • Kebutuhan pelatihan: Agar mereka dapat bekerja dengan aman dan efisien, serta memahami sinyal dan koordinasi dengan rigger dan signalman selama proses pengangkatan beban.
  1. Signalman (Juru Isyarat):
  • Definisi: Signalman adalah orang yang memberikan sinyal atau instruksi kepada operator crane selama proses pengangkatan beban.
  • Kebutuhan pelatihan: Mereka perlu memahami prosedur pengangkatan beban dan isyarat tangan standar untuk menghindari kecelakaan dan memastikan komunikasi yang efektif dengan operator crane dan rigger.
  1. Supervisor Lifting:
  • Definisi: Supervisor yang bertanggung jawab mengawasi operasi lifting dan rigging, memastikan semua peralatan dan prosedur memenuhi standar keselamatan.
  • Kebutuhan pelatihan: Agar mereka dapat mengawasi proses pengangkatan beban, memantau kepatuhan terhadap standar keselamatan, serta memberikan arahan kepada rigger dan operator crane.
  1. Pekerja Konstruksi dan Industri Berat:
  • Definisi: Pekerja di bidang konstruksi, pertambangan, minyak dan gas, atau pabrik yang terlibat dalam pekerjaan yang memerlukan pengangkatan beban berat.
  • Kebutuhan pelatihan: Agar mereka memahami teknik pengangkatan beban yang aman dan penggunaan alat bantu angkat untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja.
  1. Manajer Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):
  • Definisi: Manajer atau petugas yang bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja di tempat kerja.
  • Kebutuhan pelatihan: Agar mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang risiko rigging, slinging, dan lifting serta dapat menetapkan prosedur dan kebijakan keselamatan di tempat kerja.
  1. Teknisi Pemeliharaan Alat Angkat:
  • Definisi: Teknisi yang bertugas memelihara dan memastikan alat-alat angkat dan rigging berfungsi dengan baik.
  • Kebutuhan pelatihan: Agar mereka dapat memeriksa dan memelihara peralatan rigging dan lifting sesuai standar keselamatan.

Industri yang Memerlukan Pelatihan Ini:

  • Konstruksi: Untuk pengangkatan material bangunan, baja, dan struktur berat lainnya.
  • Pertambangan: Untuk pengangkatan alat berat atau komponen besar di lokasi tambang.
  • Minyak dan Gas: Untuk pengangkatan pipa, peralatan pengeboran, dan material lainnya di lokasi pengeboran lepas pantai atau darat.
  • Industri Manufaktur: Untuk pengangkatan mesin besar atau komponen di pabrik.

Pelatihan ini sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam proses pengangkatan dan pemindahan beban berat agar mereka dapat melaksanakan tugas mereka dengan aman dan efisien.

  1. Rigging:

Definisi: Rigging adalah proses memasang alat bantu seperti tali, rantai, atau sling ke beban yang akan diangkat. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa beban bisa diangkat dan dipindahkan dengan aman.

  • Materi Pelatihan:
  • Pemahaman jenis-jenis rigging gear (tali, rantai, wire rope, shackle, dll.).
  • Teknik pengikatan dan pemasangan rigging pada beban dengan benar.
  • Pengetahuan tentang kapasitas beban (load capacity) dari setiap alat rigging.
  • Identifikasi risiko dan pencegahan kecelakaan terkait rigging.
  • Pemeliharaan dan inspeksi peralatan rigging.
  1. Slinging

Definisi: Slinging adalah metode mengikatkan beban menggunakan sling (tali atau rantai) untuk mengangkat atau memindahkan beban tersebut.

  • Materi Pelatihan:
  • Jenis-jenis sling (sling tali, sling rantai, sling kawat baja, dll.).
  • Teknik pengikatan beban menggunakan sling.
  • Penggunaan yang benar dan aman dari berbagai jenis sling.
  • Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas angkat sling (beban kerja aman atau SWL – Safe Working Load).
  • Inspeksi dan pemeliharaan sling untuk menghindari kegagalan alat.
  1. Lifting:

Definisi: Lifting adalah proses pengangkatan beban menggunakan alat bantu seperti crane, forklift, atau alat pengangkat lainnya.

  • Materi Pelatihan:
  • Pemahaman dasar tentang alat angkat seperti crane (mobile crane, tower crane, overhead crane) dan hoist.
  • Perhitungan dan teknik pengangkatan beban yang aman.
  • Penggunaan lifting gear seperti hooks, shackles, dan spreader bars.
  • Prosedur pengangkatan yang aman, termasuk koordinasi dengan operator crane dan signalman.
  • Pemahaman tentang Load Chart (grafik beban) dan Center of Gravity (pusat gravitasi) dari beban yang diangkat.

Manfaat Pelatihan:

  • Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pekerja dalam melakukan pengangkatan beban dengan aman.
  • Mengurangi risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kesalahan pengangkatan beban.
  • Memastikan penggunaan alat lifting, rigging, dan slinging yang sesuai standar keselamatan.
  • Mematuhi regulasi dan peraturan keselamatan kerja yang ditetapkan oleh pemerintah dan standar industri.

Sertifikasi:

  • Pelatihan ini biasanya diakhiri dengan ujian untuk mendapatkan sertifikasi rigging dan lifting. Sertifikasi ini menjadi bukti kompetensi dan legalitas pekerja dalam menjalankan tugas-tugas rigging, slinging, dan lifting secara aman.
  • Di Indonesia, lembaga yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini bisa termasuk Kementerian Ketenagakerjaan atau lembaga pelatihan resmi yang diakui seperti LSP K3 atau BNSP.

Siapa yang Perlu Mengikuti Pelatihan Ini:

  • Rigger: Orang yang bertanggung jawab memasang peralatan rigging dan memastikan semua peralatan siap digunakan dengan aman.
  • Operator Crane: Pengemudi crane yang harus memahami aspek teknis dari rigging dan slinging.
  • Signalman (Juru Isyarat): Orang yang memberikan isyarat atau sinyal kepada operator crane dalam proses pengangkatan beban.

Berikut adalah syarat-syarat umum yang berlaku:

  1. Persyaratan Umum:
  • Usia: Peserta harus berusia minimal 18 tahun atau lebih. Ini sesuai dengan ketentuan umum bagi pekerja di industri yang berisiko tinggi.
  • Pendidikan: Sebagian besar pelatihan hanya memerlukan tingkat pendidikan minimal SMA/sederajat. Namun, untuk posisi yang lebih teknis (seperti crane operator atau rigger tingkat lanjut), lulusan dari sekolah kejuruan atau pelatihan teknis dapat diutamakan.
  • Pengalaman: Beberapa lembaga pelatihan atau sertifikasi mungkin mensyaratkan pengalaman kerja di lapangan, khususnya di bidang konstruksi, minyak dan gas, atau industri terkait lainnya.
  • Kesehatan Fisik: Kondisi fisik peserta harus sehat dan tidak memiliki masalah medis yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengangkat, memindahkan, atau menangani peralatan berat. Beberapa lembaga mungkin meminta hasil pemeriksaan kesehatan yang menunjukkan bahwa peserta layak secara fisik untuk bekerja di area rigging dan lifting.
  1. Persyaratan Teknis:
  • Pengetahuan Dasar: Peserta disarankan untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai alat berat dan prinsip dasar keselamatan kerja. Pengetahuan ini bisa diperoleh dari pengalaman kerja atau pelatihan sebelumnya.
  • Pemahaman Keselamatan Kerja: Peserta perlu memahami dan menerapkan standar keselamatan kerja (K3) secara umum, karena pelatihan ini fokus pada keselamatan dalam pengangkatan beban.
  • Kemampuan Bekerja dalam Tim: Rigging dan lifting adalah aktivitas yang memerlukan koordinasi tim, sehingga peserta diharapkan mampu bekerja sama dengan baik dalam lingkungan tim.
  1. Sertifikasi Tambahan (Opsional):
  • Sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja): Beberapa lembaga pelatihan mungkin lebih memprioritaskan peserta yang sudah memiliki sertifikasi K3 dasar, meskipun ini tidak selalu menjadi syarat wajib.
  • Pengalaman Kerja di Lapangan: Untuk kursus tingkat lanjutan, peserta yang sudah memiliki pengalaman kerja di industri konstruksi, minyak dan gas, atau pengoperasian crane mungkin memiliki keunggulan.
  1. Peralatan yang Diharapkan Dimengerti:
  • Peserta diharapkan memahami atau familiar dengan alat-alat rigging seperti:
  • Sling (tali baja, tali serat, rantai)
  • Shackle, hooks, turnbuckles, spreader bars
  • Crane dan alat pengangkat lainnya
  • Basic load chart dan pemahaman tentang SWL (Safe Working Load)
  1. Dokumen yang Diperlukan:
  • Fotokopi KTP: Bukti identitas peserta.
  • Ijazah atau Sertifikat Pendidikan: Untuk membuktikan tingkat pendidikan yang dibutuhkan.
  • Surat Keterangan Sehat: Beberapa lembaga pelatihan meminta surat keterangan sehat dari dokter, terutama untuk pekerjaan fisik yang berat.
  • Surat Pengalaman Kerja (jika diperlukan): Jika ada syarat pengalaman kerja, maka peserta diminta melampirkan surat keterangan pengalaman kerja.
  1. Persyaratan Pelatihan Lanjutan:
  • Untuk pelatihan rigging, slinging, dan lifting tingkat lanjut, peserta yang sudah memiliki pengalaman dalam pengoperasian crane atau bekerja sebagai rigger pemula seringkali lebih diutamakan.
  • Sertifikasi Basic Rigging mungkin diperlukan sebelum melanjutkan ke pelatihan Intermediate atau Advanced Rigging.

Syarat pelatihan Rigging, Slinging, dan Lifting biasanya meliputi usia minimal, kesehatan fisik yang baik, pendidikan dasar (minimal SMA/sederajat), dan pemahaman tentang keselamatan kerja. Beberapa pelatihan tingkat lanjut mungkin juga memerlukan pengalaman kerja di lapangan dan sertifikasi sebelumnya. Jika Anda ingin mengikuti pelatihan ini, sebaiknya Anda menghubungi lembaga pelatihan terkait untuk memastikan syarat-syarat spesifik yang berlaku, karena syarat dapat bervariasi tergantung pada lembaga penyelenggara dan tingkat pelatihan. Definisi Syarat Pelatihan Rigging, Slinging, dan Lifting merujuk pada ketentuan dan kriteria yang harus dipenuhi oleh peserta sebelum mereka dapat mengikuti pelatihan terkait teknik pengangkatan beban, penggunaan alat bantu, serta prosedur keselamatan dalam aktivitas rigging (pemasangan alat angkat), slinging (pengikatan beban), dan lifting (pengangkatan beban menggunakan alat berat). Syarat ini dirancang untuk memastikan peserta memiliki kualifikasi dasar dan kondisi yang layak untuk mempelajari dan menjalankan tugas tersebut dengan aman.

Syarat umum meliputi:

  1. Usia minimal (biasanya 18 tahun ke atas).
  2. Tingkat pendidikan (minimal SMA/sederajat).
  3. Kesehatan fisik (peserta harus sehat dan tidak memiliki masalah medis yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik).
  4. Pengalaman kerja (pengalaman di bidang terkait, terutama untuk pelatihan tingkat lanjut).
  5. Pemahaman dasar keselamatan kerja (khususnya terkait K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Syarat-syarat ini membantu mempersiapkan peserta agar siap mengikuti pelatihan dan menguasai teknik-teknik yang diajarkan dengan baik. Berikut adalah arti dari kata Rigging, Slinging, dan Lifting dalam konteks pekerjaan pengangkatan beban berat:

  1. Rigging:
  • Definisi: Rigging adalah proses pemasangan dan penggunaan alat bantu seperti tali, rantai, atau kawat baja (wire rope) untuk mengikat dan menahan beban yang akan diangkat. Rigging juga mencakup penataan peralatan yang digunakan dalam pengangkatan, serta penentuan metode pengangkatan yang aman.
  • Tujuan: Memastikan bahwa beban dapat diangkat dengan aman dan stabil.
  • Contoh: Pemasangan tali baja (wire rope) pada sebuah crane sebelum mengangkat beban berat.
  1. Slinging:
  • Definisi: Slinging adalah metode atau teknik mengikat beban menggunakan sling (tali, rantai, atau kawat) untuk mengangkat atau memindahkan beban tersebut. Slinging melibatkan pengikatan beban secara aman dan memilih jenis sling yang sesuai dengan berat dan bentuk beban.
  • Tujuan: Mengikat beban agar aman selama proses pengangkatan.
  • Contoh: Menggunakan sling kawat baja untuk mengikat kontainer atau pipa besar agar bisa diangkat oleh crane.
  1. Lifting:
  • Definisi: Lifting adalah proses pengangkatan beban menggunakan alat pengangkat seperti crane, hoist, atau alat berat lainnya. Lifting tidak hanya melibatkan pengangkatan tetapi juga pemindahan beban dari satu tempat ke tempat lain dengan aman.
  • Tujuan: Mengangkat dan memindahkan beban dengan peralatan yang tepat untuk menyelesaikan tugas dengan aman dan efisien.
  • Contoh: Menggunakan crane untuk mengangkat beton pracetak ke atas sebuah gedung yang sedang dibangun.

Kesimpulan:

  • Rigging adalah tentang menyiapkan peralatan untuk pengangkatan beban.
  • Slinging adalah teknik mengikat beban dengan benar menggunakan alat bantu seperti sling.
  • Lifting adalah pengangkatan fisik beban menggunakan alat berat seperti crane.

Ketiga istilah ini saling berkaitan dalam proses pengangkatan beban berat di berbagai industri seperti konstruksi, pertambangan, minyak dan gas, serta manufaktur. Perhitungan dalam Rigging, Slinging, dan Lifting sangat penting untuk memastikan beban dapat diangkat dengan aman dan sesuai dengan kapasitas peralatan yang digunakan. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam melakukan perhitungan rigging, slinging, dan lifting:

  1. Hitungan Kapasitas Beban (Load Capacity)
  • Safe Working Load (SWL):
  • Kapasitas beban aman (SWL) adalah beban maksimum yang dapat diangkat dengan aman oleh alat angkat atau sling. SWL biasanya ditentukan oleh produsen alat dan dihitung berdasarkan kekuatan alat angkat yang digunakan.
  • Rumus: SWL=UltimateBreakingStrength(UBS)SafetyFactor(SF)SWL = \frac{Ultimate Breaking Strength (UBS)}{Safety Factor (SF)}SWL=SafetyFactor(SF)UltimateBreakingStrength(UBS)
  • Safety Factor (Faktor Keamanan): Umumnya, safety factor berkisar antara 5 hingga 6 untuk sling tali atau rantai.
  1. Hitungan Beban Angkat (Load Weight)
  • Sebelum mengangkat, Anda perlu mengetahui berat pasti dari beban yang akan diangkat. Beban ini bisa berupa komponen struktur bangunan, mesin, atau material lain.
  • Rumus untuk berat benda berbentuk sederhana (kubus, silinder, dll): Berat=Volume×DensitasMaterialBerat = Volume \times Densitas MaterialBerat=Volume×DensitasMaterial
  • Contoh perhitungan: Jika Anda mengangkat sebuah blok baja dengan dimensi 2m x 2m x 1m, dan densitas baja adalah 7850 kg/m³: Berat=(2×2×1)×7850=31,400 kgBerat = (2 \times 2 \times 1) \times 7850 = 31,400 \text{ kg}Berat=(2×2×1)×7850=31,400 kg
  • Pastikan berat total ini tidak melebihi kapasitas alat yang digunakan.
  1. Sudut Sling (Sling Angle)
  • Sling Angle adalah sudut yang dibentuk antara sling dan garis vertikal. Semakin kecil sudut sling, semakin besar gaya yang bekerja pada sling.
  • Pengaruh sudut pada gaya sling:
  • Gaya yang bekerja pada sling akan meningkat saat sudut sling lebih kecil dari 90 derajat. Oleh karena itu, penting untuk menghitung tension (tegangan) pada sling.
  • Rumus untuk menghitung tegangan pada sling: T=W2×cos⁡(θ)T = \frac{W}{2 \times \cos(\theta)}T=2×cos(θ)W
  • T: Tegangan pada masing-masing sling.
  • W: Berat total beban.
  • θ: Sudut sling dari garis vertikal.
  • Contoh perhitungan: Jika beban total adalah 10,000 kg dan sudut sling adalah 60 derajat: T=10,0002×cos⁡(60∘)=10,0002×0.5=10,000 kgT = \frac{10,000}{2 \times \cos(60^\circ)} = \frac{10,000}{2 \times 0.5} = 10,000 \text{ kg}T=2×cos(60∘)10,000=2×0.510,000=10,000 kg Artinya, masing-masing sling akan menanggung beban sebesar 10,000 kg, sehingga sling yang dipakai harus memiliki kapasitas di atas ini.
  1. Perhitungan Center of Gravity (COG)
  • COG (Pusat Gravitasi) adalah titik dimana massa beban terpusat. Untuk mengangkat beban dengan aman, COG harus berada di bawah atau sejajar dengan alat angkat (hook atau crane).
  • Beban yang tidak seimbang dapat menyebabkan alat angkat miring, dan dapat mengakibatkan kegagalan rigging atau kecelakaan.
  • Untuk beban yang tidak simetris atau berbentuk tidak teratur, perlu memperhitungkan posisi titik pengikatan untuk menjaga keseimbangan selama proses lifting.
  1. Perhitungan Kapasitas Hook dan Crane
  • Pastikan hook crane dan alat angkat lainnya memiliki kapasitas beban yang lebih besar dari berat total beban yang diangkat.
  • Load Chart: Setiap crane memiliki Load Chart yang menunjukkan kapasitas angkatnya pada berbagai panjang boom dan radius pengangkatan. Penting untuk mematuhi grafik ini untuk memastikan kapasitas angkat tidak dilampaui.
  • Kapasitas alat angkat berkurang seiring dengan meningkatnya radius pengangkatan (jarak horizontal antara pusat crane dan beban).
  1. Hitungan Faktor Keamanan
  • Faktor keamanan digunakan untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan mampu menahan beban lebih dari berat aktual yang diangkat, mengurangi risiko kecelakaan.
  • Rumus dasar faktor keamanan: FaktorKeamanan=KapasitasAlatBebanyangDiangkatFaktor Keamanan = \frac{Kapasitas Alat}{Beban yang Diangkat}FaktorKeamanan=BebanyangDiangkatKapasitasAlat Faktor keamanan umumnya diatur antara 5:1 atau 6:1 tergantung pada standar industri.
  1. Perhitungan Beban Tambahan
  • Dynamic Load (Beban Dinamis): Beban yang ditimbulkan oleh gerakan alat pengangkat, seperti ayunan atau percepatan. Faktor ini harus dipertimbangkan dalam perhitungan total beban.
  • Wind Load (Beban Angin): Jika pengangkatan dilakukan di luar ruangan, pengaruh angin juga perlu diperhitungkan karena dapat menambah tekanan pada alat pengangkat dan sling.

Contoh Kasus Pengangkatan Beban:

  • Beban yang diangkat: 5 ton (5000 kg).
  • Sudut sling: 45 derajat.
  • Jumlah sling yang digunakan: 2.

Langkah-langkah hitungan:

  1. Berat beban total: 5,000 kg.
  2. Hitung tegangan pada masing-masing sling:

T=50002×cos⁡(45∘)=50002×0.707=3536 kgT = \frac{5000}{2 \times \cos(45^\circ)} = \frac{5000}{2 \times 0.707} = 3536 \text{ kg}T=2×cos(45∘)5000=2×0.7075000=3536 kg

Masing-masing sling harus menanggung 3536 kg, sehingga pastikan sling yang digunakan memiliki kapasitas lebih dari nilai tersebut.

  1. Pilih sling dengan kapasitas yang sesuai (misal SWL sling 4 ton atau lebih).

Dengan memahami dasar perhitungan ini, pengangkatan beban dapat dilakukan dengan aman dan efektif, sesuai dengan standar keselamatan kerja. Ketentuan Rigging, Slinging, dan Lifting merupakan panduan dan aturan yang harus diikuti untuk memastikan keselamatan dan efisiensi dalam proses pengangkatan beban berat. Ketentuan ini umumnya mencakup penggunaan alat yang sesuai, prosedur operasi yang aman, serta pengawasan yang ketat terhadap seluruh aspek proses pengangkatan.

Berikut adalah beberapa ketentuan utama dalam rigging, slinging, dan lifting:

  1. Pemilihan Alat dan Peralatan
  • Pemilihan Sling: Pilih sling (tali baja, rantai, atau serat) yang sesuai dengan berat dan jenis beban. Pastikan sling memiliki kapasitas beban aman (Safe Working Load/SWL) yang lebih besar dari beban yang diangkat.
  • Peralatan Rigging: Peralatan seperti shackles, hooks, turnbuckles, dan eye bolts harus diperiksa dan memiliki SWL yang sesuai. Pastikan semua peralatan dalam kondisi baik dan tidak ada yang mengalami keausan, korosi, atau kerusakan.
  • Crane dan Alat Pengangkat: Kapasitas crane atau alat pengangkat lainnya harus sesuai dengan berat beban yang diangkat, dan peralatan tersebut harus dioperasikan sesuai dengan Load Chart yang diberikan oleh pabrikannya.
  1. Pemeriksaan Sebelum Penggunaan
  • Inspeksi Visual: Sebelum digunakan, semua peralatan rigging, termasuk sling, harus diperiksa untuk memastikan tidak ada kerusakan. Peralatan yang rusak atau aus tidak boleh digunakan.
  • Inspeksi Berkala: Rigging gear harus diperiksa secara berkala oleh petugas yang kompeten. Ini termasuk pemeriksaan terhadap rantai, kawat baja, shackle, dan hook.
  • Label dan Tanda SWL: Semua peralatan rigging dan lifting harus dilengkapi dengan label atau tanda yang menunjukkan kapasitas beban aman (SWL).
  1. Pengaturan Beban dan Slinging
  • Pengikatan Beban: Pastikan beban diikat dengan benar dan tidak ada bagian yang longgar. Beban harus seimbang dan pusat gravitasi (center of gravity) harus diperhitungkan agar pengangkatan stabil.
  • Sudut Sling: Perhatikan sudut sling antara beban dan titik angkat. Sudut sling yang terlalu kecil dapat menyebabkan tegangan berlebih pada sling dan meningkatkan risiko kegagalan. Sudut ideal biasanya 60 derajat atau lebih, tetapi tidak boleh kurang dari 30 derajat.
  • Penggunaan Beberapa Sling: Jika menggunakan lebih dari satu sling, pastikan distribusi beban merata di semua sling. Beban yang tidak merata dapat menyebabkan salah satu sling menanggung beban lebih berat dan berisiko putus.
  1. Prosedur Pengangkatan (Lifting Procedure)
  • Pengangkatan Perlahan: Lakukan pengangkatan secara perlahan untuk menghindari beban bergoyang atau jatuh. Gerakan mendadak bisa menyebabkan beban tidak stabil atau membuat sling tergelincir.
  • Pengendalian Beban (Load Control): Pastikan beban tidak berayun selama proses pengangkatan. Untuk beban besar atau panjang, gunakan tali penuntun (tagline) untuk mengendalikan pergerakan beban.
  • Jarak Aman (Safe Distance): Semua pekerja harus berada di luar radius pengangkatan untuk menghindari risiko kecelakaan jika beban jatuh atau alat angkat gagal.
  1. Komunikasi dan Koordinasi
  • Komunikasi Jelas: Komunikasi yang jelas antara operator crane, rigger, dan signalman sangat penting untuk memastikan keselamatan. Gunakan sistem sinyal tangan standar atau komunikasi radio untuk koordinasi pengangkatan.
  • Signalman (Juru Isyarat): Hanya signalman yang berwenang memberi instruksi kepada operator crane. Semua sinyal harus mudah dimengerti dan konsisten.
  • Pelatihan: Semua personel yang terlibat dalam rigging, slinging, dan lifting harus terlatih dan memiliki sertifikasi yang sesuai. Ini termasuk operator crane, rigger, dan signalman.
  1. Perencanaan dan Pengawasan
  • Rencana Pengangkatan (Lifting Plan): Setiap pengangkatan harus direncanakan dengan baik, terutama untuk pengangkatan yang kompleks atau beban yang sangat besar. Lifting plan harus mencakup informasi tentang alat yang digunakan, berat beban, jarak pengangkatan, dan potensi risiko.
  • Pengawasan oleh Supervisor: Supervisor lifting harus selalu mengawasi proses pengangkatan dan memastikan semua langkah dilakukan sesuai dengan standar keselamatan.
  • Kondisi Lingkungan: Perhatikan faktor lingkungan seperti angin, hujan, atau ruang yang terbatas yang dapat mempengaruhi keselamatan pengangkatan. Jangan lakukan pengangkatan saat kondisi cuaca tidak mendukung, terutama jika menggunakan alat angkat di luar ruangan.
  1. Faktor Keamanan (Safety Factor)
  • Faktor Keamanan (Safety Factor): Selalu gunakan peralatan dengan faktor keamanan yang memadai. Faktor keamanan biasanya antara 5:1 hingga 6:1 untuk sling dan rigging gear.
  • Overload Protection: Jangan pernah melebihi kapasitas beban aman dari peralatan angkat. Beban yang melebihi SWL bisa menyebabkan alat angkat atau rigging gagal dan menyebabkan kecelakaan.
  1. Penggunaan Peralatan Tambahan
  • Spreader Bars atau Lifting Beams: Untuk mengurangi tegangan pada sling dan menjaga stabilitas beban, spreader bars atau lifting beams dapat digunakan terutama untuk beban besar atau panjang.
  • Taglines (Tali Pengontrol): Digunakan untuk mengontrol beban selama pengangkatan, mencegah beban berputar atau bergoyang, serta membantu menjaga keamanan di sekitar area pengangkatan.
  1. Ketentuan Pemakaian Crane
  • Load Chart: Operator crane harus selalu memeriksa Load Chart crane yang menunjukkan kapasitas maksimum crane berdasarkan panjang boom dan radius angkat. Jangan pernah melebihi kapasitas yang ditentukan pada Load Chart.
  • Pengaturan Radius Pengangkatan: Pastikan jarak pengangkatan (radius) sesuai dengan kapasitas crane, karena kapasitas crane berkurang ketika radius pengangkatan meningkat.

Ketentuan rigging, slinging, dan lifting mencakup langkah-langkah dan prosedur yang harus diikuti untuk memastikan keselamatan dalam proses pengangkatan beban berat. Hal ini melibatkan pemilihan peralatan yang tepat, inspeksi yang teliti, pengikatan beban dengan benar, pengangkatan yang hati-hati, serta komunikasi yang jelas antara semua pihak yang terlibat. Penggunaan alat yang sesuai dengan kapasitas beban dan pengawasan ketat adalah kunci utama untuk mencegah kecelakaan.