Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding), yang sering disebut juga MIG (Metal Inert Gas), adalah salah satu teknik pengelasan yang paling populer dan serbaguna. Proses ini menggunakan kawat las yang secara otomatis diumpankan ke area pengelasan, dilindungi oleh gas pelindung untuk mencegah kontaminasi. Jika Anda seorang pemula yang tertarik dengan dunia pengelasan, panduan langkah demi langkah ini akan membantu Anda memahami dasar-dasar pengelasan GMAW/MIG.
Sebelum memulai, mari kita pahami beberapa konsep dasar tentang pengelasan MIG/GMAW:
Pengelasan MIG/GMAW: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
- Prinsip Dasar: Pengelasan MIG/GMAW melibatkan pembentukan busur listrik antara kawat las dan material dasar. Panas yang dihasilkan dari busur listrik mencairkan kawat las dan material dasar, menciptakan lasan.
- Peralatan Utama:
- Mesin Las MIG/GMAW: Sumber daya utama yang menyediakan arus listrik.
- Kawat Las: Berfungsi sebagai elektroda yang mencair dan menjadi material pengisi lasan.
- Gas Pelindung: Biasanya berupa gas inert seperti argon atau campuran argon dan karbon dioksida, yang melindungi lasan dari kontaminasi.
- Torch (Obor Las): Tempat keluarnya kawat las dan gas pelindung.
- Klem Massa: Terhubung ke material dasar untuk menutup rangkaian listrik.
- Keunggulan Pengelasan MIG/GMAW:
- Kecepatan pengelasan yang tinggi.
- Mudah dipelajari dan digunakan.
- Hasil lasan yang bersih dan berkualitas.
- Cocok untuk berbagai jenis material.
Pengelasan MIG/GMAW menawarkan banyak keunggulan. Proses ini relatif cepat, menghasilkan lasan yang kuat dan bersih, dan dapat digunakan pada berbagai jenis logam. Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana teknik ini bisa begitu efisien? Jawabannya terletak pada otomatisasi pengumpanan kawat dan perlindungan gas, yang menyederhanakan proses dan meningkatkan kualitas hasil.
Langkah-langkah Belajar Mengelas MIG/GMAW untuk Pemula
Ikuti langkah-langkah berikut untuk memulai perjalanan Anda dalam mengelas MIG/GMAW:
- Persiapan dan Keselamatan:
- Perlindungan Diri: Gunakan peralatan keselamatan yang tepat, seperti helm las dengan filter gelap (shade 10 atau lebih tinggi), sarung tangan las (terbuat dari kulit tebal), apron las, dan sepatu keselamatan. Jangan pernah mengelas tanpa perlindungan mata yang memadai.
- Area Kerja: Pastikan area kerja bersih, kering, dan berventilasi baik. Jauhkan bahan yang mudah terbakar. Ruangan yang berventilasi buruk dapat menyebabkan penumpukan gas berbahaya.
- Persiapan Material: Bersihkan material yang akan dilas dari karat, cat, minyak, atau kotoran lainnya. Gunakan sikat kawat, gerinda, atau bahan kimia pembersih untuk hasil terbaik.
- Pengaturan Mesin Las:
- Jenis Material: Atur mesin las sesuai dengan jenis material yang akan dilas (misalnya, baja ringan, aluminium). Informasi ini biasanya terdapat pada panel mesin las.
- Ketebalan Material: Sesuaikan tegangan (voltage) dan kecepatan pengumpanan kawat (wire feed speed) berdasarkan ketebalan material. Pedoman pengaturan biasanya terdapat pada mesin las atau dapat ditemukan secara *online*. Sebagai contoh, untuk baja ringan setebal 3mm, Anda mungkin membutuhkan tegangan sekitar 18-20V dan kecepatan kawat sekitar 3-4 m/menit.
- Gas Pelindung: Pilih gas pelindung yang sesuai dengan jenis material. Argon biasanya digunakan untuk aluminium dan baja tahan karat, sedangkan campuran argon dan CO2 untuk baja ringan. Laju aliran gas biasanya diatur antara 10-20 liter/menit.
- Pemasangan Kawat Las dan Gas Pelindung:
- Kawat Las: Pasang gulungan kawat las pada mesin las dan masukkan ujung kawat ke dalam obor las. Pastikan kawat terpasang dengan benar dan tidak tersangkut.
- Gas Pelindung: Hubungkan selang gas pelindung ke mesin las dan atur laju aliran gas sesuai rekomendasi. Terlalu sedikit gas dapat menyebabkan pori-pori pada lasan, sedangkan terlalu banyak gas bisa mengganggu busur.
- Latihan Awal (Tanpa Material):
- Simulasikan Pengelasan: Latih gerakan tangan dan posisi obor las tanpa menyalakan busur listrik. Usahakan untuk menjaga jarak yang konsisten antara ujung obor dan material.
- Posisi Obor: Pelajari berbagai posisi obor (mendorong, menarik, sudut obor) untuk mendapatkan hasil lasan yang optimal. Sudut obor yang umum adalah 10-15 derajat dari garis sambungan.
- Memulai Pengelasan:
- Menyalakan Busur: Tekan pelatuk pada obor las untuk menyalakan busur listrik. Jaga jarak yang tepat antara ujung obor dan material untuk menghasilkan busur yang stabil (biasanya sekitar 6-12 mm). Jarak yang terlalu jauh akan menghasilkan lasan yang tidak menempel dengan baik, sementara jarak yang terlalu dekat akan menyebabkan obor menempel pada material.
- Gerakan Obor: Gerakkan obor secara perlahan dan konsisten di sepanjang sambungan yang akan dilas. Pertahankan kecepatan pengelasan yang stabil. Kecepatan yang terlalu cepat akan menghasilkan lasan yang tipis, sedangkan kecepatan yang terlalu lambat dapat menyebabkan penumpukan material.
- Mendengarkan Busur: Perhatikan suara busur. Busur yang baik akan mengeluarkan suara seperti “mendesis” atau “berdesir” secara konsisten. Suara yang tidak stabil bisa mengindikasikan masalah pada pengaturan atau teknik pengelasan.
- Teknik Pengelasan Dasar:
- Lasan Fillet: Lasan yang digunakan untuk menyambung dua bagian yang membentuk sudut 90 derajat.
- Lasan Butt: Lasan yang digunakan untuk menyambung dua bagian yang sejajar.
- Lasan Overlap: Lasan yang digunakan untuk menyambung dua bagian yang saling tumpang tindih.
- Evaluasi dan Perbaikan:
- Perhatikan Hasil Lasan: Periksa hasil lasan Anda. Apakah lasan terlihat rata, kuat, dan tanpa pori-pori (lubang kecil)?
- Identifikasi Masalah: Jika ada masalah (misalnya, lasan tidak menempel, terlalu banyak percikan), periksa pengaturan mesin las, teknik pengelasan, dan kebersihan material.
- Latihan Terus-Menerus: Pengelasan adalah keterampilan yang membutuhkan latihan. Semakin banyak Anda berlatih, semakin baik hasil yang akan Anda dapatkan. Ketekunan adalah kunci untuk menguasai teknik pengelasan.
Menguasai pengelasan membutuhkan waktu dan dedikasi. Apakah Anda siap untuk tantangan ini? Ingatlah, setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Tips Tambahan untuk Pemula
- Mulai dengan Material yang Mudah: Mulailah dengan mengelas baja ringan karena lebih mudah dipelajari dibandingkan aluminium atau baja tahan karat.
- Gunakan Material Bekas: Gunakan potongan-potongan material bekas untuk latihan. Ini akan membantu Anda menghemat biaya.
- Perhatikan Sudut Obor: Sudut obor yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil lasan yang baik. Umumnya, sudut obor berkisar antara 10-15 derajat dari garis sambungan.
- Jaga Jarak Obor: Jarak yang terlalu jauh atau terlalu dekat antara obor dan material dapat menyebabkan masalah pada lasan.
- Belajar dari Ahli: Jika memungkinkan, dapatkan bimbingan dari seorang ahli las atau ikuti kursus pengelasan. Pelatihan dari profesional dapat mempercepat proses belajar Anda.
Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan pengelasan Anda, PT. Ayana Duta Mandiri menawarkan berbagai pelatihan K3 yang mencakup berbagai topik, termasuk pelatihan teknis dan sertifikasi yang relevan. Kunjungi situs web mereka untuk informasi lebih lanjut. Dengan mengikuti pelatihan yang tepat, Anda akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang pengelas yang handal.
Kesimpulan
Pengelasan MIG/GMAW mungkin tampak menantang pada awalnya, tetapi dengan latihan dan pengetahuan yang tepat, Anda dapat menguasai teknik ini. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan, mengatur mesin las dengan benar, dan terus berlatih. Selamat mengelas!