Inspeksi Lifting Gear: Panduan Lengkap & Kriteria Reject

Keselamatan kerja dalam dunia industri yang melibatkan pengangkatan beban sangat bergantung pada kondisi lifting gear (alat angkat) yang digunakan. Inspeksi lifting gear secara rutin menjadi kewajiban agar potensi kecelakaan kerja akibat alat angkat yang rusak atau tidak layak pakai dapat diminimalkan. Berikut penjelasan lengkap tentang jenis-jenis lifting gear yang wajib diinspeksi, kriteria reject masing-masing, serta alasan pentingnya inspeksi rutin bagi keselamatan kerja:

1. Sling (Sling Rantai, Wire Rope, Sling Webbing)
– Sling Rantai:
– Wajib diinspeksi pada setiap mata rantai untuk memastikan tidak ada keausan berlebihan, peregangan, retakan, deformasi, atau korosi. Kaitan rantai dan pengunci juga harus dalam kondisi prima.
– Kriteria reject: Jika ada retakan, karat parah, keausan >10% diameter, peregangan >5%, label identifikasi hilang/tidak terbaca, atau adanya pengelasan/perbaikan tidak sah.
– Sling Wire Rope:
– Diperiksa dari kawat putus, deformasi, keausan, korosi dalam maupun luar, serta kondisi fitting.
– Kriteria reject: Putus strand, kawat putus melebihi batas (≥10 dalam satu lay/5 dalam satu strand), diameter susut >1/3, deformasi (kink, birdcage, crushing), karat parah, fitting rusak, label hilang.
– Sling Webbing:
– Perhatikan kerusakan serat, pemudaran akibat sinar UV/kimia, jahitan putus, lelehan akibat panas, dan kondisi fitting.
– Kriteria reject: Robek parah, rusak akibat bahan kimia atau panas, jahitan utama putus, label tidak ada/tak terbaca, fitting rusak.

2. Shackle
– Shackle digunakan sebagai penghubung utama antar lifting gear. Diperiksa dari deformasi, retakan, keausan, karat, kondisi pin, dan penandaan WLL.
– Kriteria reject: Deformasi/bengkok, retakan, keausan >10%, pin/ulir rusak, pengunci tidak berfungsi, label hilang.

3. Hook
– Hook atau pengait wajib dikontrol retakan, deformasi, keausan pada throat (bukaan), dan fungsi latch/penjepit.
– Kriteria reject: Retak, deformasi/bengkok, keausan pada saddle >10%, throat opening melebar >15% dari standar, latch rusak, perbaikan tidak sah.

4. Eyebolt
– Diperiksa pada bagian mata dan ulir; pastikan tidak ada retakan, deformasi, dan seluruh penandaan WLL jelas.
– Kriteria reject: Retakan, deformasi, ulir rusak, karat parah, dipasang tidak sesuai spesifikasi, tanpa WLL.

Mengapa Inspeksi Lifting Gear Rutin Sangat Penting?
– Mengidentifikasi kerusakan/kelemahan sedini mungkin sebelum terjadi kegagalan fatal yang dapat menyebabkan cedera parah, kematian, kerusakan properti, atau gangguan operasional.
– Memenuhi standar/kepatuhan K3 dan regulasi pemerintah.
– Membantu menjaga produktivitas dan reputasi perusahaan melalui penerapan budaya keselamatan.
– Mengurangi biaya tak terduga akibat penggantian mendadak atau kecelakaan kerja.

Inspeksi yang benar harus dilakukan oleh personel kompeten (rigger, inspector) dengan pencatatan/dokumentasi hasil secara sistematis. Pastikan lifting gear yang tidak memenuhi kriteria segera di-reject dan diganti. Melalui pelatihan dan inspeksi rutin—misalnya dari penyedia pelatihan seperti PT. Ayana Duta Mandiri—perusahaan akan semakin siap menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.