You are currently viewing Pengawas K3 Migas Sertifikasi BNSP | PT. Ayana Duta Mandiri

Pengawas K3 Migas Sertifikasi BNSP | PT. Ayana Duta Mandiri

Apa Itu Pengawas K3 Migas?

Apa alat keamanan yang biasa digunakan dalam industri minyak dan gas? Apakah cukup menggunakan helm pelindung kepala saja? Atau menggunakan baju khusus selama di lokasi penambangan?

Beberapa alat perlindungan diri seperti helm, baju khusus, serta sepatu wajib digunakan oleh mereka yang bekerja di lapangan industri migas. Selain peralatan tersebut, masih ada pelindung mata sarung tangan, dan sebagainya. Mengapa harus menggunakan alat pelindung diri?

Industri Migas ternyata merupakan salah satu pekerjaan dengan risiko yang besar. Pasalnya, sumber alam yang ditambang adalah minyak dan gas. Kedua bahan tersebut mudah terbakar, meledak, dan lainnya.

Selain itu, medan yang digunakan untuk bekerja cukup rentan mengalami masalah. Misalnya saja longsor, tercemar gas berbahaya, dan lain sebagainya.

Tidak heran jika industri ini membutuhkan Pengawas K3 Migas. Fungsinya adalah menyediakan SDM khusus mengawasi pelaksanaan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Ternyata tugas dari Pengawas K3 Migas ini tidak hanya sekadar memastikan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berjalan dengan baik. Namun juga dituntut mampu memiliki kompetensi lainnya.

Pengawas K3 Migas dituntut untuk bisa memiliki pengetahuan dan ketrampilan K3. Selain itu, sektor kerja ini juga harus mampu menerapkan serta mengawasi pelaksanaan SMK3 (Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Tidak sampai di sana, Pengawas K3 juga harus mampu memberikan konsultasi dan memecahkan masalah yang terjadi secara cepat, tepat. Paham dengan Undang-undang K3 yang berlaku juga harus diketahui oleh bagian ini.

Oleh karena itu, sebelum menjadi seorang Pengawas K3, dibutuhkan pelatihan dan sertifikasi. Tujuannya untuk memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional.

Lalu bagaimana caranya memperoleh SDM yang profesional di bidangnya? Salah satunya dengan memilih pegawai yang memiliki disiplin tinggi serta kemauan belajar yang baik. Selanjutnya, pastikan pegawai memiliki pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan di bidang K3.

Apalagi, memiliki SDM yang kompeten di industri migas sangat penting. Hal tersebut pun memiliki dasar hukum yang jelas. Oleh karena itu, calon Pengawas K3 Migas memang sebaiknya telah mengikuti pelatihan dan bersertifikat.

Apakah untuk memiliki sertifikat di bidang tersebut membutuhkan persyaratan yang rumit? Kemudian, apakah semua orang yang bekerja di bidang Migas bisa mengikuti pelatihan untuk bisa menjadi Pengawas K3 Migas?

Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pentingnya pelatihan Pengawas K3 Migas. Selanjutnya juga akan dipaparkan tujuan dari pelatihan tersebut. Tidak ketinggalan, akan ditulis juga apa saja kompetensi yang harus dimiliki calon Pengawas K3 Migas untuk bisa memperoleh sertifikat tersebut.

Pentingnya Pelatihan K3 Migas

Sebelum membahas pentingnya pelatihan K3 migas, mari membahas tentang landasan hukumnya. Jelas, dalam KEP 248/MEN/V/2007, industri Migas harus memiliki SDM yang berkompeten. Selain itu juga tertuang dalam perundangan berikut.

  • UU No. 13 tahun 20003 tentang ketenagakerjaan.
  • PP No 23 tahun 2004 tentang BNSP.
  • Permen No. 20 tahun 2008 tentang SKKNI di bidang usaha Minyak dan Gas.
  • Edaran Ditjen Migas No. 14620/10.12/DMT/2013.

Lebih jauh, bagaimana mengukur seseorang berkompeten atau tidak di bidangnya? Salah satunya adalah memiliki sertifikat khusus di bidang tersebut. Dalam hal ini, berarti memiliki sertifikasi di bidang Pengawas K3 Migas.

Sudah ada tolok ukur kompetensi yang harus dimiliki seorang Pengawas Migas. Jika bingung, bagaimana caranya memperoleh sertifikasi ini, ikutlah pelatihan di tempat terpercaya. Bisa mengikuti lembaga pelatihan di bidang Pengawas K3 Migas yang sekaligus menyediakan uji kompetensi. Jangan lupa, pastikan sertifikat yang dikeluarkan dari BNSP.

Salah satu tempat training Pengawas K3 Migas dengan sertifikat BNSP adalah PT Ayana Duta Mandiri. Tidak hanya bisa sekaligus melakukan uji kompetensi, namun juga akan dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman yang berharga.

Apa saja yang akan dipelajari saat pelatihan nantinya? Akan ada banyak materi dan praktik yang bisa dilakukan. Namun, secara garis besar, berikut materi yang akan diajarkan dalam pelatihan Pengawas K3 Migas.

  • Perundang-undangan K3 Migas yang berlaku.
  • Ilmu dasar safety.
  • HSE Manajemen.
  • Mengidentifikasi bahaya pada industri migas.
  • Pencegahan dan penanganan kebakaran di lokasi kerja.
  • Risiko operasi kegiatan Migas.
  • Penerapan pengendalian risiko K3, misalnya saja deteksi gas, ketika berada di ruangan tertutup, dan sebagainya.
  • Permit system.
  • Hygiene Industri Migas.
  • Safety Inspection and audit.

Pelatihan sebagai Pengawas K3 Migas juga menitikberatkan peserta supaya lulus uji kompetensi. Pasalnya, goal akhir dari pelatihan tersebut adalah menciptakan SDM yang profesional di bidangnya.

Kemudian seberapa pentingkah seorang Pengawas K3 Migas harus mengikuti pelatihan? Pelatihan K3 Migas bagi calon pengawas sangat penting. Pasalnya dalam pelatihan tersebut akan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang bisa diperoleh.

Apalagi jika menilik bahan ajar yang diberikan saat pelatihan, sangat berguna diaplikasikan di lokasi kerja kelak. Tempat pelatihan yang terpercaya dan lengkap, juga menyediakan uji kompetensi bagi pesertanya. Sebaiknya, memang memilih tempat pelatihan yang memiliki kredibilitas bagus. Salah satunya, cari tempat training yang bisa memberikan sertifikasi dari BNSP.

Lebih jauh, sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP diakui, baik instansi Migas maupun pemerintahan. Pasalnya BNSP merupakan badan milik negara yang mengurus masalah tersebut. Hal ini berarti, jika melakukan pelatihan dan memperoleh sertifikat dari BNSP, keahliannya sudah diakui.

Tujuan Pelatihan K3 Migas

Pelatihan untuk Pengawas K3 Migas sebenarnya adalah hal wajib. Tidak hanya untuk memastikan bahwa Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berjalan dengan baik. Namun juga sebagai syarat legal yang harus dipenuhi dalam industri tersebut.

Lebih jauh, berikut beberapa tujuan pelatihan Pengawas K3 Migas secara umum.

  • Membekali para pekerja di Industri migas pengetahuan dan pemahaman tentang Keselamatan dan kesehatan kerja. Khususnya peran dan fungsi HSE (Health, safety, and Environment).
  • Meningkatkan kemampuan dan kompetensi Pengawas K3.
  • Untuk memenuhi persyaratan dan jaminan kualitas pekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • Peserta pelatihan diharapkan mampu paham tentang peraturan perundangan K3 Migas.
  • Peserta memiliki kemampuan untuk menganalisa bahaya dan risiko. Kemudian mampu memberikan skenario penyelamatan ataupun pencegahan bahaya tersebut.
  • Peserta juga mampu melakukan inspeksi dan audit K3 Migas.

Tujuan pelatihan Pengawas K3 Migas di atas pada dasarnya adalah untuk menghasilkan SDM yang mumpuni. Tidak heran jika kemudian ada banyak materi yang harus dikuasai oleh seorang Pengawas di Industri tersebut.

Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk memberikan penyegaran bagi para pegawai. Apalagi jika pengetahuan tentang K3 migas sudah lama didalami. Terutama menambah ilmu baru. Apalagi saat ini ilmu tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengalami kemajuan dan berkembang terus. Misalnya saja dalam penggunaan alat keselamatan dan lain sebagainya.

Kompetensi yang harus Dimiliki K3 Migas

Setelah selesai menjalani pelatihan, kemudian apa yang harus peserta lakukan? Apakah hal tersebut berarti peserta telah lulus dan siap bekerja? Tentu saja belum. Masih ada satu langkah lagi yang harus dilakukan, yakni melakukan uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat.

Uji kompetensi yang dilakukan tentu saja berdasarkan aturan pemerintah. Bahkan untuk PT Ayana Duta Mandiri sendiri mengeluarkan sertifikat BNSP.

Lalu apa saja yang diuji untuk bisa memperoleh sertifikat tersebut? Peserta harus sudah menguasai hal-hal yang berhubungan dengan Pengawas K3 Migas. Berikut merupakan rincian dari kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta.

 

No.

 

Kode Unit

 

Judul Unit

Jenis Standar (Standar Khusus/Standar Internasional/SKKNI)
1 B.060018.003.02 Melakukan Kerjasama Penanggulangan Keadaan Darurat di Industri Migas SKKNI K3 MIGAS
2 B.060018.011.02 Menerapkan Taktik dan Strategi Pemadaman Kebakaran di Industri Migas SKKNI K3 MIGAS
3  

B.060018.012.02

Menerapkan Penempatan dan Penyebaran Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di Tempat Kerja di Industri Migas  

SKKNI K3 MIGAS

4 B.060018.013.02 Menerapkan Safety Permit di Tempat Kerja di Industri Migas SKKNI K3 MIGAS
5 B.060018.014.02 Menerapkan Kegiatan Forcible Entry SKKNI K3 MIGAS
6 B.060018.015.02 Melaksanakan Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja di Industri Migas SKKNI K3 MIGAS
7 B.060018.016.02 Menerapkan Inspeksi K3 di Industri Migas SKKNI K3 MIGAS
8 B.060018.024.02 Melakukan Audit K3 di Industri Migas SKKNI K3 MIGAS

 

  • Melakukan Kerja sama Penanggulangan Keadaan Darurat di Industri Migas

Pengawas K3 Migas diharapkan mampu melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam melakukan pencegahan kecelakaan. Salah satu caranya adalah mampu melakukan analisa tentang kondisi lokasi kerja terkait risiko atau bahaya yang mungkin terjadi. Kemudian membuat rencana penyelamatan atau menurunkan risiko apabila terjadi kondisi darurat.

Kemudian, pengawas juga bisa melakukan kerja sama dengan pihak lain. Misalnya saja Operator K3 Migas, pegawai lainnya, maupun Pusat Penanggulangan Bencana milik pemerintah. Misalnya saja pemadam kebakaran ataupun lainnya.

  • Menerapkan Taktik dan Strategi Pemadaman Kebakaran di Industri Migas

Seorang Pengawas juga harus paham dan bisa melakukan pemadaman kebakaran dalam industri migas. Pasalnya kecelakaan berhubungan dengan kebaran sering terjadi. Pasalnya, minyak dan gas merupakan salah satu bahan yang mudah tersulut api.

Mampu membuat skenario terburuk atau rencana jika suatu saat terjadi kebakaran harus dimiliki oleh bagian kerja ini. Misalnya saja, jika ada kebakaran besar, harus menggunakan APAR jenis apa, kemudian membutuhkan SCBA atau tidak.

Kemudian juga harus paham, bagaimana penyelamatan terhadap pegawai lain saat terjadi kebakaran. Tidak hanya satu rencana, namun harus memiliki beberapa skenario untuk hal tersebut.

  • Menerapkan Penempatan dan Penyebaran Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di Tempat Kerja di Industri Migas

Seorang pengawas harus mampu menangani kebakaran di lokasi kerja. Baik dalam penggunaan alat APAR (Alat Pemadam Api Ringan) maupun perlengkapan lain. Misalnya saja SCBA (Self Contained Breathing Apparatus) atau alat yang digunakan untuk bantuan pernapasan saat memadamkan api yang cukup besar.

  • Menerapkan Safety Permit di Tempat Kerja di Industri Migas

Apa itu safety permit? Safety permit merupakan dokumen yang berisi tentang pengendalian risiko K3. tujuan dibuatnya safety permit adalah untuk bisa menurunkan risiko atau mengendalikan sektor pekerjaan yang menimbulkan bahaya.

Safety permit ini harus mampu diisi oleh Pengawas K3 Migas. Tujuannya supaya mampu membuat rencana untuk menurunkan risiko yang bisa membahayakan pekerja maupun menimbulkan kerugian perusahaan.

  • Menerapkan Kegiatan Forcible Entry

Forcible entry adalah salah satu teknik yang digunakan saat penyelamatan korban kebakaran. Caranya adalah dengan cara masuk secara paksa di sumber kebakaran menggunakan alat bantu, seperti SCBA dan APAR, untuk menyelamatkan korban atau menghentikan pusat kebakaran agar tidak meluas.

Seorang Pengawas K3 Migas harus mampu melakukan teknik tersebut. Pasalnya saat terjadi kebakaran, harus mampu meminimalisasi korban maupun kerugian perusahaan.

  • Melaksanakan Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja di Industri Migas

Salah satu tugas seorang pengawas K3 adalah melakukan pelaporan serta mencatat kecelakaan di tempat kerja. Hal ini untuk pendataan yang bisa digunakan untuk melakukan mencegahan di kemudian hari. Selain itu juga sebagai bahan untuk dilaporkan pada atasan.

  • Menerapkan Inspeksi K3 di Industri Migas

Melakukan inspeksi tentang K3 di Industri Migas juga harus dimiliki oleh Pengawas. Tujuannya supaya K3 tetap terlaksana dengan baik dan disiplin di lokasi kerja.

  • Melakukan Audit K3 di Industri Migas

Melakukan audit tentang K3 merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh peserta pelatihan sebagai Pengawas. Hal ini supaya peserta tahu benar apa saja yang harus dimiliki dan dilakukan di lokasi kerja terkait Keselamatan dan kesehatan.

Selain memenuhi kompetensi di atas, bagi peserta yang akan mendaftar dan memperoleh sertifikat harus melampirkan persyaratan lainnya. Berikut ini beberapa persyaratan yang harus disiapkan.

Bukti Kelengkapan Dasar Pemohon 

No. Bukti Persyaratan
1. Pas photo 3×4 sebanyak 2 lembar
2. Photo copy Ijazah terakhir
3. Photo copy Sertifikat kursus terkait K3
4. Photo copy KTP / Paspor / Kitas
5. CV atau Surat Keterangan Pengalaman kerja
6. Surat Rekomendasi dari Pimpinan / Atasan Langsung / Rekanan Kerja (bila ada)

Persyaratan Pendidikan 

No. Bukti Persyaratan
1 Sarjana S1 K3 dengan pengalaman kerja di bidang K3 minimal 2 tahun di bidang K3, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases
2 Sarjana S1 Teknik dengan pengalaman kerja di bidang K3 minimal 2 tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases
3 Sarjana S1 non Teknik dan mempunyai pengalaman kerja di bidang K3 minimal 3 tahun , serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases
4 Diploma 3 K3 dengan pengalaman 3 tahun di bidang K3, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases
5 Diploma 3 Teknik dengan pengalaman 3 tahun di bidang K3, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases
6 Diploma 3 non Teknik mempunyai pengalaman kerja pada bidang K3 minimal 4 tahun di bidang K3, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases
7 SLTA Sederajat mempunyai pengalaman kerja pada bidang K3 minimal 6 tahun di bidang K3, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Pengawas K3 Migas yang akan diases

Bukti Kompetensi Yang Relevan 

No. Rincian Bukti Pendidikan/Pelatihan, Pengalaman Kerja, Pengalaman Hidup
1 Ada bukti laporan resume/evaluasi penanggulangan keadaan darurat dari kasus nyata atau latihan simulasi (emergency drill) atau latihan simulasi table top (berbentuk dokumen rekaman)
2 Ada bukti keterlibatan/kontribusi dalam penentuan strategi dalam pemadaman tanki minyak (antara lain bisa berupa perencanaan kebutuhan daftar peralatan dan media pemadaman kebakaran yang diperlukan, faktor yg perlu dipertimbangkan dalam penentuan strategi)
3 Ada bukti pemahaman Rating dan penempatan APAR (lebih disukai ada dokumen yang bisa menunjukan pemahaman RATING dan Penempatan APAR berdasarkan rating dan resiko berupa gambar/foto)
4 Ada bukti keterlibatan dalam evaluasi penerapan work permit pada pekerjaan yang berisiko di Industri Migas dari mulai penerbitan s/d penutupan
5 Ada bukti identifikasi/evaluasi kebutuhan peralatan kegiatan Forcible Entry yang diperlukan dalam proses pemadaman/evakuasi korban.
6 Ada bukti mampu memperagakan cara penggunaan dan merawat SCBA (lebih disukai ada dokumen prosedur penggunaan SCBA dan Perawatannya atau foto peragaan).
7 Ada bukti keterlibatan/kontribusi dalam pembuatan laporan kecelakaan dari hasil kasus nyata atau simulasi (bisa berupa salah satu dari antara lain SK Tim Penyelidikan Insiden, Daftar hadir Penyusunan Laporan, Laporan Kecelakaan dll)
8 Ada bukti perhitungan statistic kecelakaan (frequency rate – severity rate) yang sudah diisi dari latihan atau lebih disukai bila dari hasil kerja langsung.
9 Ada bukti keterlibatan/kontribusi dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan Inspeksi K3 (bisa berupa salah satu dari antara lain Tindak lanjutL hasil Inspeksi, Notulen Meeting/pertemuan hasil Inspeksi, dll)
10 Ada bukti keterlibatan/kontribusi dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan inspeksi Fire Protection (bisa berupa salah satu dari antara lain Tindak lanjut hasil Inspeksi, Notulen Meeting/pertemuan hasil Inspeksi, dll)
11 Ada bukti keterlibatan dalam pelaksanaan Audit K3 (bisa berupa laporan audit atau menjadi pemrakarsa pelaksanaan Audit External)

Menjadi seorang Pengawas K3 Migas memang penuh tantangan. Namun, pelatihan dan uji kompetensi akan memudahkan dalam melaksanakan tugas. Pasalnya, dalam pelatihan sudah terdapat paket komplit. Hal-hal yang dilatih sangat berguna dalam menjalankan tugas sebagai Pengawas K3 Migas kelak. Bagaimana menurut Anda? Apakah menjadi seorang Pengawas K3 Migas itu mudah atau sulit?

Leave a Reply