You are currently viewing Marine Risk Management Standard (MRMS)

Marine Risk Management Standard (MRMS)

Gambar Marine Risk Management Standard

Perindustrian yang bergerak di bidang energi, khususnya pada sektor minyak dan gas (migas), merupakan industri atau perusahaan dengan tingkat potensi bahaya atau risiko yang cukup tinggi. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti adanya penggunaan berbagai bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya, sehingga bukan hanya berdampak pada manusia, tapi juga ekosistem laut.

Industri pertambangan migas tersebut memang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.Sebab, selain memiliki ukuran pekerjaan yang amat berisiko, juga membutuhkan keterlibatan teknologi tinggi.Sehingga bukan tidak mungkin, lingkungan hidup secara luas maupun ekosistem laut secara khusus dapat dipengaruhi oleh aktivitas industri tersebut.

Untuk itu, dikenallah istilah standar manajemen risiko (ISO 31000:2009 Risk Manajemen) yang didalamnya juga membahas mengenai dampak manajemen terhadap laut atau Marine Risk Management Standard (MRMS).Untuk detailnya mengenai hal ini, berikut adalah ulasannya.

Pentingnya Standar Manajemen Risiko terhadap Laut

Risiko dalam perindustrian migas, baik yang berada di wilayah onshore maupun offshore dapat dikategorikan kedalam beberapa kelompok risiko, yaitu risiko proyek, kredit, komoditas, keuangan, negara, hingga risiko operasi.Adapun penyebab dari risiko ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sepertidesain, konstruksi, faktor sosial, keuangan, hingga alam dan lain sebagainya.

Secara garis besar, aktivitas perindustrian migas terdiri dari dua bagian, yakni aktivitas pada hulu dan pada hilir.Pada wilayah hulu, ada beberapa fase kegiatan, yaitu fase seismik dan eksplorasi, eksploitasi, pembangunan fasilitas produksi, dan produksi.Sementara itu, khusus jika berbicara mengenai risiko terhadap lingkungan atau ekosistem laut, letak pembahasannya yakni berada di fase pembangunan fasilitas produksi.

Pada fase ini, jenis risiko yang dapat terjadi, seperti risiko konstruksi, gerakan permukaan yang bergeser ke bawah relatif terhadap permukaan laut atau subsidence, risiko kandas, tabrakan, dan juga tenggelam.Oleh sebab itu, untuk mencegah dan menanggulangi risiko-risiko ini, dibutuhkan suatu standar manajemen tersendiri yang mengatur mengenai kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh suatu perindustrian agar dapat meminimalisir risiko terhadap lingkungan atau ekosistem laut akibat aktivitas industri yang dilakukan.Untuk itulah, suatu perusahaan atau industri yang berkaitan dengan hal tersebut harus mengenal dan memahami Marine Risk Management Standard (MRMS).

Training Marine Risk Management Standard (MRMS)

Agar pengimplementasian dari standar manajemen terhadap risiko laut tersebut dapat terjadi secara lebih efektif, maka setiap perindustrian, terutama industri migas offshore, harus membekali para tenaganya dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai Marine Risk Management Standard (MRMS) yang berlaku. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni menyelenggarakan pelatihan atau training mengenai standar manajemen tersebut.

PT. Ayana Duta Mandiri bisa menjadi pilihan mitra yang tepat bagi perusahaan atau perindustrian terkait yang akan menyelenggarakan jenis pelatihan ini. Pasalnya, perusahaan ini telah berpengalaman sebagai konsultan manajemen, terutama pada bidang keamanan dan keselamatan kerja, dan telah berulangkali mengadakan pelatihan atau training sesuai bidang terkait.

This Post Has 43 Comments

Leave a Reply