Meskipun aktivitas pertambangan minyak dan gas Offshore yang berada di tengah laut hampir sama dengan aktvitas onshore yang dilakukan di daratan, namun pekerjaan lapangan untuk bagian Migas Offshore pada dasarnya tidak semudah di daratan atau onshore. Pasalnya, secara teknis requirements yang dibutuhkan untuk kegiatan Offshore lebih tinggi dibanding pada onshore.
Bisa dikatakan bahwa secara garis besar tantangan utama dalam aktivitas Offshore meliputi beberapa hal, di antaranya adalah biaya, teknologi, dan sumber daya manusia yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut semakin membuka kemungkinan bahwa untuk menunjang segala aktivitas Migas Offshore secara efisien dan berkelanjutan, diperlukan jaminan akan keselamatan para pekerjanya dalam rangka mempertahankan produktifitas sumber daya manusia.
Oleh sebab itu, perusahaan yang terkait dengan kegiatan pertambangan Migas Offshore perlu memperhatikan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaannya demi mencegah risiko kecelakaan kerja yang mungkin saja dapat terjadi.
Langkah-langkah penanganan keselamatan dan keamanan minyak dan gas lepas pantai (K3 Migas Offshore) berskala besar merupakan respons terhadap bencana kerja yang mungkin saja dapat terjadi dengan konsekuensi keamanan lingkungan dan manusia yang signifikan.
Namun, di Asia Pasifik sendiri, kerentanan akan kurang memadainya langkah-langkah preventif tersebut cukup tinggi yang disebabkan oleh kurangnya kapasitas dan koordinasi untuk mencegah, merespons dan memulihkan insiden. Tidak hanya itu, kurangnya pengaturan kerja sama untuk keselamatan dan keamanan laut di sekitar aktivitas yang ada.
Kelalaian akan aspek-aspek dalam pedoman keselamatan kerja yang harus diperhatikan inilah yang akan menciptakan risiko kecelakaan kerja yang cenderung tinggi. Oleh karena itu, sudah merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk selalu memastikan dan membangkitkan semangat pengimplementasian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Migas Offshore yang berlaku. Pada tahap inilah, pelatihan atau training K3 Migas Offshore bisa menjadi solusi dan menjadi cukup penting untuk diadakan.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan utama dari training & pelatihan K3 Migas Offshore yang dibimbing langsung oleh PT. Ayana Duta Mandiri tidak lain untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman mengenai aspek-aspek dalam manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) demi menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang aman dan terhindar dari risiko kecelakaan kerja di industri tersebut.
Sementara itu, sasaran dari kegiatan pelatihan ini tidak lain agar tercipta budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan demi menurunkan risiko kecelakaan kerja yang mungkin saja dapat terjadi dalam aktivitas kerja perindustrian Minyak dan Gas lepas pantai. Adapun tujuan lain dari pelatihan, K3 Migas adalah:
Potensi Bahaya pada Area Kerja Migas Offshore
Melakoni pekerjaan di lepas pantai memang menjanjikan. Terlebih lagi menjadi profesi yang patut dibanggakan. Tapi dibalik itu semua, tersembunyi bahaya yang mencengangkan. Kondisi bahaya bisa menyerang fisik bahkan mental pekerja.
Para pekerja di anjungan minyak dan gas tidak hanya dituntut bekerja mengoperasikan alat kerja. Tapi juga harus menghadapi cuaca yang tak menentu, jam kerja penuh dan area kerja yang terisolasi. Karena berada di lepas pantai, sudah jelas jauh dari berbagai tempat. Bahkan setiap hari harus bertatap muka dengan sesama pekerja.
Pekerjaan yang cukup menantang ini memiliki faktor bahaya yang riskan. Karena berhubungan langsung dengan alat berat. Belum lagi setiap hari mendengar suara bising dari mesin. Sebagian besar divisi bekerja dengan alat yang memiliki kecepatan tinggi. Sehingga perlu kehati-hatian dalam menggunakan setiap peralatan kerja. Potensi bahaya yang bisa terjadi, antara lain:
- Ledakan dan Kebakaran
Potensi kecelakaan kerja ini selalu difokuskan dalam industri minyak dan gas. Bahkan menjadi perhatian utama bagi para pekerja saat menggunakan alat-alat kerja. Tak hanya itu, sikap dalam bekerja dapat menjaga dari ledakan dan kebakaran.
Dua bahaya tersebut digaris bawahi karena memiliki alasan paling kuat. Setiap gesekan kecil pada sistem instalasi atau tekanan yang meningkat dapat memicu ledakan. Karena sedikit kesalahan saja dapat mempengaruhi sumur yang berada di bawah laut. Sehingga ledakan hebat bisa muncul tiba-tiba. Tak tanggung-tanggung, kebakaran yang terjadi sangat dahsyat.
Jika kecelakaan kerja ini sampai terjadi maka awak anjungan bisa habis. Ini karena para pekreja tidak bisa melarikan diri. Mereka sulit menemukan tempat yang aman. Mengingat, jarak anjungan dengan daratan sangat jauh. Menjatuhkan diri ke laut pun bukanlah sebuah solusi tepat.
- Mesin dan Perlatan Kerja yang Berbahaya
Lokasi penambangan minyak dan gas sangat dekat dengan mesin dan perangkat kerja berbahaya. Mesin pintal, derek, pipa bor dan mesin pengangkut barang menjadi peralatan wajib. Keberadaan mesin ini cenderung mengeluarkan suara keras. Sehingga menimbulkan kebisingan.
Para pekerja juga harus berhadapan dengan getaran. Salah saat mengoperasikan, maka bencana menanti. Seluruh peralatan yang digunakan berpotensi mendatangkan kecelakaan kerja. Pekerja harus fokus saat menjalankan tugasnya. Sehingga sulit bagi tiap pekerja untuk berkomunikasi satu sama lain.
Bahaya semakin terlihat nyata saat terjadi kegagalan mekanis atau kelalaian. Kontak dan pengaturan alat kerja yang salah dapat menyebabkan kematian. Penting bagi pekerja untuk mengenali mesin sebelum bekerja.
- Benda Jatuh
Berbagai macam jenis benda terpasang pada bangunan maupun perlengkapan kerja penambangan minyak. Hampir seluruhnya terdapat benda penting bagi proses produksi. Desain bangunan erat dengan ketinggian yang berbahaya.
Terlebih lagi, para pekerja biasa menjalankan tugas menggunakan peralatan tertentu. Tentu saja peralatan kerja yang digunakan tidak main-main. Pada suatu jenis pekerjaan, mengharuskan membawa perlengkapan berat.
Oleh karena itu, benda jatuh mungkin saja terjadi. Penyebab benda jatuh ini bisa bermacam-macam. Kondisi cuaca di luar ruangan sangat sulit ditebak. Terlebih lagi pada daerah lepas pantai. Angin dapat berhembus kencang, sedangkan arus ombak juga tidak bisa ditebak. Sehingga menyebabkan kerusakan di beberapa bagian kerangka anjungan, panel atau pipa. Jika lolos dari pengawasan, bisa jatuh menimpa pekerja.
Jatuhnya benda ini tidak bergantung dari ketinggian. Tapi juga berat dan ukuran perangkat kerja. Sehingga benda yang jatuh banyak yang menyebabkan cedera fatal. Sangat penting bagi pekerja untuk tetap mengawasi alat kerjanya.
- Kecelakaan Kerja karena Jatuh
Potensi kecelakaan kerja di kilang minyak lepas pantai sering kali karena jatuh. Karena seluruh area kerja berada di atas air. Untuk menjalankan tugas, pekerja sering dihadapkan dengan kegiatan naik-turun tangga. Perjalanan ini dilakukan dari dek satu ke dek yang lain.
- Bahan Kimia Berbahaya
Pekerja Offshore Migas rentan terpapar bahan kimia. Kandungan kimia yang digunakan memiliki kadar tinggi. Bahkan cukup berbahaya jika terjadi kesalahan. Karena bahan kimia tersebut mengandung racun.
Bahan yang dibutuhkan dalam pengeboran memberi dampak serius pada pekerja. Paparan zat tersebut masuk ke tubuh pekerja melalui kulit, hidung dan mulut. Sehingga menyebabkan gejala penyakit tertentu.
Zat kimia yang digunakan pada proses produksi tak hanya membahayakan pekerja. Lingkungan hidup sekitarnya juga bisa terpapar zat berbahaya. Limbah yang pengelolaannya buruk menyebabkan rusaknya ekosistem laut.
- Transportasi
Lokasi kilang Offshore cukup jauh dari daratan. Anjungan diletakkan di lepas pantai untuk mengeksplorasi sumber minyak dan gas bumi. Untuk melancarkan produksi, pekerja tetap membutuhkan transportasi. Sarana ini diperlukan untuk mengangkut pekerja ked an dari pengeboran di lepas pantai.
Alat transportasi yang digunakan berupa kapal, perahu dan helicopter. Perjalanan ini jelas berbahaya. Karena bisa terjadi hal tak terduga saat jauh dari daratan. Terlebih lagi saat menggunakan helicopter, kondisi cuaca bisa menyebabkan kecelakaan.
Faktor Utama Terjadinya Kecelakaan Kerja di Sektor Migas
Penerapan K3 Migas di lingkungan Offshore sangat diperlukan. Bahkan sistem manajemen K3 perlu diterapkan secara ketat. Karena potensi bahaya yang besar. Jika musibah besar terjadi, perusahaan tidak hanya kehilangan karyawan. Tapi juga mengalami kerugian parah. Dalam rantai pengolahan, terdapat penyebab utama terjadinya bahaya.
- Tindakan Tidak Aman
Tindakan kurang aman disebabkan oleh sikap saat bekerja. Dalam melaksanakan tugas, tentu pekerja harus mengikuti prosedur. Karena hal terseut digunakan sebagai acuan dasar. Di dalamnya terdapat langkah-langkah melakukan pekerjaan tertentu hingga peralatan yang digunakan.
Ada baiknya pekerja mematuhi instruksi yang ada. Demi terjaganya keselamatan kerja bersama. Tindakan tidak aman ini, seperti ceroboh, tidak mengenakan alat pelindung diri (APD), mengangkut beban lebih. Bahkan tidak dibenarkan mengoperasikan mesin yang bukan menjadi wewenangnya. Setiap perintah dan aturan wajib ditaati saat bekerja di lepas pantai.
- Kondisi Tidak Aman
Suasana yang kurang mendukung bisa diakibatkan oleh mesin atau peralatan kerja. Perangkat kerja yang rusak, sebaiknya segera diperbaiki atau dilakukan pemeriksaan. Karena mesin atau alat tersebut tidak bisa berfungsi normal.
Kondisi yang tidak aman juga disebabkan oleh area kerja yang kurang mendukung. Misalkan saja, suara terlalu bising, lampu penerangan yang kurang, instalasi pipa yang tidak sesuai standar, instalasi listrik kurang baik dan lingkungan kerja yang kotor. Keadaan ini berdampak pada terhentinya proses produksi hingga kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.
- Kurang Kesadaran terhadap K3 Migas
Keselamatan dan kesehatan kerja sejatinya harus dimiliki oleh setiap pekerja. Ini untuk menjaga diri dari kecelakaan kerja. Kurang menyadari potensi bahaya di area kerja, dapat mengakibatkan kelalaian. Seperti yang telah diketahui bersama, kelalaian merupakan penyebab utama terjadinya bahaya.
Untuk itu, pelatihan K3 Migas wajib diterapkan pada setiap pekerja. Meskipun ditempatkan pada area berbeda, pengetahuan K3 harus dilaksanakan. Karena medan pekerjaan mengandung bahaya meski sedikit kecerobohan yang muncul.
- Lemahnya Manajemen K3
Sebagai perusahaan Migas, sebaiknya membentuk manajemen K3 yang ketat. Sistem manajemen K3 perlu dikelola dengan ketat. Sehingga setiap tugas dikerjakan sesuai prosedur dan standar yang telah ditetapkan.
Kelemahan manajemen K3 terlihat dari standar dan prosedur yang kurang jelas. Akibatnya, pekerja tidak punya acuan dalam bekerja. Setiap langkah yang dikerjakan bisa berdasarkan asumsi pribadi.
Kegunaan Pelatihan K3 Migas
Kegiatan operasional industri Migas berpotensi tinggi terhadap kecelakaan kerja. Baik dari proses hingga hasil produksi dapat mengancam nyawa pekerja. Untuk itu, perusahaan Migas dituntut menerapkan sistem K3 Migas secara ketat. Pekerja dan pengawas yang kompeten sangat dibutuhkan dalam bidang ini.
Salah satu upaya mencegah kecelakaan kerja adalah memberikan training K3 Migas. Bahkan pelatihan ini perlu diberlakukan pada setiap pekerja. Karena sangat berguna untuk kelangsungan operasional perusahaan dan pekerja itu sendiri.
- Sebagai Bukti Kompetensi dan Keahlian
Meniti karier di penambangan offshore bukan hal yang mudah. Karena pekerjaan yang digeluti berbeda dari yang lain. Jelas pekerjaan ini tidak diperuntukkan semua orang. Mengingat, kegiatan di dalamnya terkenal berbahaya. Terlebih lagi, para pekerja terkesan seperti terisolasi dari dunia luar. Mereka tidak bisa keluar anjungan sesuka hati, mesti sedang rehat.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan Migas menempatkan pekerja yang berpengalaman. Terutama memiliki kemampuan tinggi. Program pelatihan K3 Migas cukup berbeda dari sektor pekerjaan lain. Karena potensi bahayanya juga sangat besar. Cedera yang terjadi bisa sampai level tertinggi.
Training K3 Migas memberikan bekal pada pekerja tentang keselamatan dan keamanan. Melalui pelatihan ini, pekerja memiliki kemampuan dan keahlian khusus. Sertifikasi diberikan setelah selesai menjalani program. Sertifikasi ini nantinya dapat digunakan sebagai bukti kompetensi.
- Meningkatkan Produktivitas Kerja
Training K3 Migas mengajarkan materi keselamatan, kesehatan dan keamanan di dunia kerja. Pekerja dibekali pengetahuan agar mampu menjaga diri saat bekerja di lepas pantai. Karena fokus utama bekerja di sektor Migas Offshore adalah keselamatan.
Pekerja akan mengetahui potensi bahaya, mengidentifikasi, mengawasi dan mengevaluasi kejadian. Setiap pekerja akan menyadari pentingnya menjalankan K3 di area kerja sehingga dapat mengantisipasi kecelakaan kerja. Semakin sedikit kecelakaan, maka produktivitas semakin meningkat.
- Menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja bukan mengacu pada kecelakaan kerja semata. K3 tentu harus selalu diingat oleh para pekerja Migas. Setiap pekerja bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan kerja. Oleh karena itu, perlu meningkatkan pengetahuan dan keahlian. Agar prinsip K3 Migas dapat diterapkan secara tepat.
Hubungan Pelatihan K3 Migas dengan Perusahaan
Perusahaan yang bergerak pada penambangan minyak dan gas Offshore tentu perlu berinvestasi banyak. Terutama dari segi pengetahuan dan kemampuan terhadap keselamatan kerja. Perusahaan membutuhkan pekerja yang terampil menerapkan K3 di lingkungan kerja. Karena dapat membantu mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
Untuk itu, sistem manajemen K3 yang kuat merupakan pondasi utama. Pengembangan pelatihan K3 harus sesuai untuk setiap pekerja. Dengan pemberian kompetensi yang mumpuni. Training ini perlu dilakukan secara berkala. Demi memperkuat daya ingat sekaligus meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
Pengawasan terhadap K3 harus diberlakukan secara ketat dan berkala. Sehingga proses identifikasi dan evaluasi tetap terukur. Tak hanya mencakup sikap pekerja, juga perlu pengawasan terhadap perangkat kerja. Jika ditemukan peralatan atau mesin yang tidak sesuai standar, maka dilakukan tindakan selanjutnya. Ketentuan penggantian atau perbaikan tentu harus sesuai dengan standar yang berlaku.
Sumber daya manusia yang cakap sangat diperlukan bagi industri Migas Offshore. Pekerja yang profesional dan memahami K3 berperan besar pada sektor ini. Sementara, perusahaan wajib bertanggung jawab terhadap keselamatan setiap karyawannya. Pembekalan K3 Migas dapat menjadi aspek penting dalam mencegah kecelakaan kerja. Sekaligus meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya dan pengendaliannya di area kerja.
PT Ayana Duta Mandiri dapat menjadi mitra terbaik bagi perusahaan dalam memberikan training & pelatihan K3 Migas Offshore. Perusahaan yang mendukung penuh pengembangan kompetensi Safety atau K3 ini menyediakan layanan training dan sertifikasi K3 yang telah berpengalaman di bidangnya.
PT Ayana Duta Mandiri telah berkecimpung dalam bidang konsultan manajemen dengan segudang pengalaman dalam mengoptimalkan pengimplementasian K3 di perusahaan, khususnya dalam hal ini perusahaan minyak dan gas lepas pantai.