You are currently viewing Training K3 Kemnaker Pestisida | Sertifikasi Kemnaker
Training K3 Kemnaker Pestisida | Sertifikasi Kemnaker

Training K3 Kemnaker Pestisida | Sertifikasi Kemnaker

Penggunaan pestisida banyak digunakan pada industri pertanian, perkebunan dan pabrik pembuatnya. Bagi lahan pertanian pestisida berperan penting melancarkan proses pertumbuhan tanaman. Sehingga hasil panen melimpah dengan kualitas yang bagus. Bahan pengusir hama ini sudah menjadi bagian dari aktivitas pertanian dan perkebunan.

Hanya saja, pemberian kadar pestisida yang berlebih, mengakibatkan masalah lain. Mutu dari hasil panen dari segi visual terlihat bagus, tapi bisa merusak vitamin yang terkandung didalamnya. Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida menjadi penting untuk menambah pengetahuan petani maupun pekerja yang berhadapan dengan pestisida. Dengan sertifikasi Kemnaker, berarti turut andil dalam keamanan bekerja.

Karakter Pestisida dalam Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Tak dipungkiri, manfaat pestisida sangat dirasakan oleh petani. Karena memberikan dampak langsung terhadap kegiatan produksi pertanian. Hama dan parasite dapat dibabat habis menggunakan pestisida. Sehingga petani dapat memanen hasil yang melimpah.

Bahan pembasmi hama ini termasuk dalam zat kimia buatan. Sifatnya beracun dan berbahaya. Dalam dasar K3, pestisida dikategorikan sebagai bahan kimia berbahaya (B3). Bahkan tergolong zat pencemar organik persisten. Dapat menyebabkan dampak buruk bagi petani, pekerja, orang lain dan lingkungan sekitar.

Pemerintah telah mengeluarkan aturan penggunaan dan tindakan aman bekerja menggunakan pestisida. Salah satu poin pentingnya adalah menambah pengalaman melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida. Karena melalui pelatihan ini, petani dan pekerja dilatih untuk bekerja sambil memperhatikan keselamatan. Setelah pelatihan, ada uji sertifikasi Kemnaker sebagai bukti pemahaman.

Pengelompokan Pestisida

Bereda tanaman, berbeda pula perlakuannya. Begitu pula terhadap jenis pestisida yang digunakan. Dalam Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida, dibahas tentang pengetahuan dasar bahan pengusir hama ini. Karena petani perlu mengetahui pengelompokan pestisida.

Agar tidak salah saat merawat tanamannya. Pekerja pun perlu memahami hal ini sebelum melakukan kegiatan di dalam pabrik. Dengan sertifikasi Kemnaker menjadi pembuktian kompetensi. Berikut ini jenis pestisida yang sering digunakan.

  • Fungisida

Fungisida merupakan pestisida yang dapat menghambat penyakit pada tanaman. Pemberian pestisida ini bahkan bisa membunuh bibit penyakit. Bentuk cair paling banyak digunakan pada pertanian. Penggunaan jenis ini cukup efektif diterapkan pada tanaman muda.

Penggunaan zat kimia ini membutuhkan waktu yang tepat saat penyemprotan. Petani harus mengetahui organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Karena setiap OPT memiliki karakter yang berbeda. Kadarnya penyemprotan diatur dalam peraturan pemerintah. Agar petani dapat bekerja secara aman dan tidak mencemari lingkungan.

  • Herbisida

Jenis herbisida biasanya digunakan untuk menangkal gulma. Gulma merupakan rumput liar yang biasanya tumbuh pada celah tanaman. Gulma dianggap sebagai ancaman tanaman budidaya. Sebab, menjadi pesaing terkuat dalam menyerap nutrisi yag dibutuhkan oleh tanaman. Sehingga mengganggu pertumbuhan dari tanaman utama. Zat penghancur gulma ini terdiri dari berbagai macam.

Melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida, petani diarahkan untuk menggunakan herbisida yang tepat. Sehingga dosis dan tipe yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Ini menjaga keamanan lingkungan dan paparan zat kimia berbahaya pada petani. Sertifikasi Kemnaker bersifat resmi dari pemerintah.

  • Insektisida

Pada dasarnya, insektisida terbukti ampuh menyingkirkan serangga-serangga pengganggu tanaman. Akan tetapi, pestisida ini berasal dari zat kimia yang bersifat racun. Sehingga penggunaannya memerlukan pengawasan ketat. Tidak boleh memberikan insektisida secara berlebihan. Terdapat aturan dalam setiap penggunaan jenis insektisida.

Paparan insektisida yang berlebihan justru melemahkan tanaman budidaya. Kualitasnya menjadi lebih buruk. Berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Paparan zat beracun ini menimbulkan masalah kesehatan bagi petani dan pekerja. Bekal pengetahuan melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida sangat dibutuhkan. Dengan sertifikasi Kemnaker, petani maupun pekerja mendapatkan pengalaman dan keterampilan baru.

  • Akarisida

Penggunaan akarisida dibutuhkan khusus dalam pegendalian hama acarina. Hama ini seperti kutu dan tungau yang biasa menyerang tanaman budidaya. Para petani juga menyebut pengusir hama ini dengan sebutan Mitesida. Meski sangat dibutuhkan, pestisida ini dapat menimbulkan efek buruk bagi lingkungan, petani dan orang lain.

Sangat penting bagi petani dan pekerja pabrik mengikuti Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida. Selain mengantongi sertifikasi Kemnaker, petani diajak untuk menggunakan pestisida secara bijak. Sehingga pemakaian disesuaikan dengan kebutuhan yang aman.

  • Nematisida

Nematisida merupakan pestisida yang dirancang khusus untuk membasmi cacing. Karena keberadaan cacing juga bisa merusak akar dan umbi tanaman budidaya. Jenis pestisida ini sering ditemui pada perkebunan yang besar.

Dengan hasil budidaya yang tinggi, seperti lada dan kopi. Penggunaan zat pembunuh hama ini harus dikendalikan. Kandungan kimia bisa berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Kadar yang terlalu tinggi, menimbulkan pencemaran lingkungan.

  • Rodentisida

Sawah atau perkebunan sering kali dijumpai tikus. Hewan pengerat ini dapat merusak tanaman yang tumbuh subur. Karena dapat mematikan tikus, pestisida ini tergolong sangat berbahaya. Bahkan bisa keracunan jika sampai tertelan. Sehingga penggunaan pestisida ini harus sesuai dengan ambang batas yang telah ditentukan.

Manfaat Sertifikasi Kemnaker dalam Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida

Pestisida sudah bukan hal yang baru dalam industripertanian dan perkebunan. Tapi, penggunaan pestisida yang sembarangan dapat menimbulkan masalah baru. Pekerja yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup, cenderung mengalami kecelakaan kerja.

Efek negatif yang ditimbulkan langsung berdampak pada manusia dan lingkungan. Pembekalan melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida sangat dianjurkan. Pekerja dan petani akan memperoleh lisensi sertifikasi Kemnaker. Berikut manfaat lain yang akan diperoleh.

  • Mengetahui UU Penggunaan dan Penanganan Pestisida

Untuk menjaga kesehatan petani, pekerja dan lingkungan pemerintah mengatur UU tentang K3 Pestisida. Dasar hukum yang berlaku ini seharusnya diketahui oleh semua sektor yang berhubungan atau menggunakan pestisida. Dalam Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida membahas Permenaker RI No: PER-03/MEN/1986 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja yang Mengelola Pestisida.

  • Memahami Potensi Bahaya Pestisida

Bahaya pemakaian pestisida lebih berdampak langsung pada kesehatan dan lingkungan. Gejala kesehatan yang ringan, antara lain mual, muntah, pusing, dan diare. Jika terkena kulit bisa mengalami iritasi dan rasa terbakar. Menurunnya kualitas tanah dan air terjadi karena kadar pemakaian yang berlebih.

  • Menjaga Sikap Kerja Aman dengan Pestisida

Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida membentuk sikap kerja yang mengutamakan keselamatan dan keamanan. Sektor industri yang bekerja dengan pestisida dapat terhindar dari potensi bahaya. Sertifikasi Kemnaker ini membuat petani maupun pekerja lain dapat memanfaatkan pestisida dengan bijak. Sehingga kualitas tanaman budidaya tetap berkualitas tanpa merusak lingkungan dan kesehatan.

  • Melakukan Identifikasi dan Pengendalian Terhadap Resiko Pestisida

Pembekalan melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida, meningkatkan kemampuan terhadap pencegahan resiko. Petani maupun pekerja dapat melakukan identifikasi bahaya penggunaan pestisida. Sehingga mempertimbangkan kualitas hasil panen, kesehatan dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat mendukung kegiatan pertanian secara berkelanjutan.

  • Mengetahui Alat Pelindung Diri yang Digunakan

Kandungan zat kimia dalam pestisida cukup tinggi. Alat pelindung diri (APD) dapat mengurangi paparan pestisida. Sayangnya, hal ini kerap kali ditinggalkan. Bahkan para petani membiarkan kulit bersentuhan langsung dengan pestisida. Oleh karena itu, menambah kemampuan dari training K3 Kemnaker Pestisida sangat diperlukan. Sertifikasi Kemnaker resmi yang diberikan, menjadi bukti keahlian.

Area pertanian dan perkebunan di Indonesia begitu luas. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, pestisida sangat diandalkan dalam membasmi hama. Sektor industri pun ada yang menggunakan pestisida untuk suatu keperluan. Potensi bahaya yang besar menjadikan Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pestisida berharga. Kelayakan dalam bekerja ini diukur melalui sertifikasi Kemnaker.

This Post Has One Comment

Comments are closed.