You are currently viewing Training K3 Ahli Listrik pada Lingkungan Kerja | Sertifikasi Kemnaker
Training K3 Ahli Listrik pada Lingkungan Kerja

Training K3 Ahli Listrik pada Lingkungan Kerja | Sertifikasi Kemnaker

Lingkungan kerja erat kaitannya dengan sistem kelistrikan. Baik itu pekerjaan kantoran di gedung tinggi maupun pekerjaan lapangan. Mengapa demikian? Karena listrik merupakan kebutuhan dasar untuk bekerja. Kebutuhan ini bukan hanya untuk penerangan. Banyak peralatan kerja yang membutuhkan listrik sebagai sumber daya. Oleh karena itu, teknisi dan pekerja ahli perlu mendapatkan Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik.

Tujuan Penerapan Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Ahli Listrik

Pada dasarnya, setiap melakukan pekerjaan harus memperhatikan keselamatan. Ini sudah menjadi kewajiban dari perusahaan dan pekerja. Perusahaan wajib melindungi dan mengayomi karyawannya terhadap resiko kecelakaan kerja. Sementara, para pekerja juga bertugas untuk melaksanakan pekerjaan dengan melindungi diri sendiri.

Sumber daya listrik memiliki resiko yang cukup tinggi. Terlebih lagi bagi orang yang bekerja di bidang kelistrikan. Setiap hari akan berhadapan dengan sumber tegangan. Tegangan listrik ini dapat terbentuk melalui instalasi maupun jaringan.

Untuk menanggulangi kecelakaankerja, pemerintah menghimbau untuk memiliki sertifikasi Kemnaker. Sertifikat ini hanya diperoleh jika teknisi maupun pekerja ahli mengikuti Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik. Demi mewujudkan tujuan penerapan K3 kelistrikan di tempat kerja.

  • Mewujudkan Instalasi Listrik yang Aman

Pekerjaan yang melibatkan arus listrik tidak hanya mementingkan penggunaannya. Sistem Instalasi listrik terbentuk dari perencanaan, pemasangan, pengujian, penggunaan dan pemeliharaan. Bahkan instalasi tersebut bisa mengalami perubahan.

Instalasi yang kurang tepat dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Tegangan yang dihasilkan karena kelalaian ini bisa menyebabkan kematian. Proses instalasi juga perlu dilakukan oleh tenaga yang tepat. Pekerja yang telah mendapatkan sertifikasi Kemnaker, berarti telah mengantongi izin resmi bertugas.

Tenaga kerja yang telah mengikuti Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik harus lulus uji kompetensi terlebih dahulu. Setelah itu, sertifikat resmi bisa didapatkan. Pekerja yang bertugas dapat mengantisipasi bahaya saat memasang instalasi listrik. Sehingga tercipta pemasangan listrik yang aman.

  • Mendorong Produktivitas Kerja

Sangat penting bagi pekerja yang dekat dengan bidang kelistrikan menerapkan K3. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan diri sendiri akan terbentuk. Sehingga akan bekerja secara hati-hati. Tugas dapat dikerjakan dengan tenang. Karena area kerja terasa aman. Pekerja akan lebih fokus dalam meyelesaikan setiap tugas.

Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik akan menambah wawasan bagi pekerja. Teknisi atau ahli kelistrikan akan mendapatkan gambaran bekerja dengan K3. Sehingga dapat mencegah bahaya yang mungkin terjadi. Mengingat pentingnya K3, maka pemerintah mewajibkan pekerja mengikuti sertifikasi Kemnaker.

  • Melindungi Keselamatan Tenaga Kerja dan Orang Lain

Bekerja pada bidang kelistrikan tidak hanya menyangkut perusahaan dan diri sendiri. Masih ada lingkungan dan masyarakat lain di luar area kerja. Bahkan saat bekerja pun ada yang tidak bisa dikerjakan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan rekan kerja.

Ini berarti, penerapan K3 dapat melindungi diri sendiri dan orang lain. Sistem Manajemen K3 pada kelistrikan harus ditangani oleh tangan yang tepat. Hanya ahli yang melewati sertifikasi Kemnaker yang diizinkan. Wajib bagi perusahaan membekali karyawannya dengan Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik.

Cara Mengurangi Kecelakaan Kerja yang Berhubungan dengan Kelistrikan

Potensi kecelakaan pada area kerja yang mengandung tegangan tinggi cukup beresiko. Apalagi jika instalasi yang dipasang kurang tepat. Bisa menyebabkan kematian pada pekerja listrik maupun pengguna. Sehingga penerapan K3 harus diupayakan semaksimal mungkin. Untuk mencegah kecelakaan terjadi. Ada dua cara yang dianggap efektif untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja.

  • Evaluasi Resiko

Demi menurunkan angka korban kecelakaan kerja akibat sengatan listrik, perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap tingkat resiko kecelakaan. Tindakan ini dapat membantu ahli kelistrikan untuk mengenal dan memahami potensi kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi.

Tapi, bukan sembarang orang yang memiliki andil dalam penilaian ini. Pekerja harus mengantongi sertifikasi Kemnaker terlebih dahulu. Melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik, tenaga ahli akan lebih mudah melakukan penilaian. Karena memiliki kemampuan khusus.

  • Mengurangi Tingkat Resiko Kecelakaan Kerja

Cara pencegahan tidak hanya berhenti pada tahap evaluasi. Setelah itu, perlu melakukan tindakan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Penempatan orang dalam megupayakan tindakan ini harus tepat. Karena terdapat faktor penting yang perlu diperhatikan, diantaranya.

  • Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan upaya pencegahan ini. Perusahaan harus memastikan pekerjaan yang berkaitan dengan listrik dilakukan oleh ahlinya. Pekerja yang kompeten akan lebih bertanggung jawab menjalankan tugas. Karena telah mendapatkan Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik. Teknisi yang lolos uji sertifikasi Kemnaker membuktikan dirinya layak menjalankan pekerjaan dengan aman.

  • Tersedia Alat Pengaman

Untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja, setidaknya pekerja dibekali dengan peralatan keamanan. Perlengkapan keamanan ini dikenal dengan Alat Pelindung Diri (APD). Dengan melengkapi peralatan keamanan, pekerja dapat menjalankan tugas secara aman. Pengaman ini juga harus ada dalam sistem instalasi listrik. Sehingga jika terjadi kegagalan tidak langsung menyerang pekerja.

  • Menggunakan Alat yang Sesuai Standar

K3 tidak hanya membahas sikap tanggap pekerja. Tapi juga memperhatikan peralatan kerja yang digunakan. Karena manusia membutuhkan peralatan yang mendukung kinerjanya. Pada Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik, teknisi kelistrikan akan diajarkan tentang peralatan sesuai standar. Materi ini sudah disesuaikan dengan kurikulum sertifikasi Kemnaker.

  • Pengecekan Instalasi Alat-alat Listrik

Pekerjaan yang berhubungan dengan listrik ini terbilang cukup berat. Karena listrik sudah menjadi kosumsi umum masyarakat. Sehingga pekerja dalam bidang ini harus waspada saat melakukan perencanaan maupun pemasangan sistem instalasi.

Setiap proses harus dilakukan dengan benar. Pengecekan terhadap instalasi perlu dilakukan secara rutin. Tentu saja hanya pekerja yang lolos sertifikasi Kemnaker yang memiliki wewenang dalam mengecek kondisi sistem instalasi. Pekerja ini dianggap layak setelah menjalani Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik.

  • Melakukan Langkah Pekerjaan dengan Aman

Bekerja sesuai dengan prosedur termasuk dalam pelaksanaan K3. Oleh karena itu, prosedur harus dibuat sejelas mungkin. Orang yang ahli bisa dilibatkan dalam pembuatan prosedur. Sehingga setiap tahap pekerjaan dilakukan secara urut dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerja.

Pentingnya Sertifikasi Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Ahli Listrik

Seorang yang bekerja pada bidang kelistrikan wajib mengikuti Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik. Lulus dalam ujian sertifikasi Kemnaker menjadi hal dasar. Mungkin terkesan ribet dan memakan waktu lama. Tapi ini sangat penting dilakukan.

  • Pekerja Mendapatkan Lisensi

Jika lolos sertifikasi Kemnaker, teknisi listrik akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat resmi dari Kemnaker ini hanya diberikan setelah mengikuti training K3 Kemnaker Listrik. Sertifikat inilah yang nantinya menjadi bukti kelayakan pekerja. Sehingga pekerja mendapatkan lisensi khusus terkait dengan bidang kelistrikan.

  • Tahap Perencanaan Hingga Pemeliharaan Dilakukan oleh Ahlinya

Pekerja yang mengantongi sertifikat resmi akan lebih memahami pekerjaannya. Jelas, tugas yang diberikan berada di tangan yang tepat. Perencanaan hingga pemeliharaan instalasi listrik dikerjakan oleh ahlinya.

  • Tahap Pemasangan dan Pemeliharaan Dilakukan Oleh Teknisi Bersertifikasi

Bayangkan jika pemasangan instalasi listrik ditangani oleh sembarang orang? Bukan hanya hasilnya yang kurang maksimal, tapi resiko kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Bahkan dikhawatirkan kecelakaan dapat menimpa orang lain karena proses yang salah. Teknisi yang mengantongi izin dapat bekerja lebih aman, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli listrik selalu digembar-gemborkan oleh pemerintah. Terlebih bagi pekerja tertentu yang erat dengan kecelakaan kerja. Setidaknya dengan SDM yang kompeten, kecelakaan kerja dapat berkurang. Sehingga tercipta keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.

This Post Has 4 Comments

Comments are closed.