Pernah melihat elevator dan escalator? Pasti banyak dari kita yang tahu benda ini. Bahkan dua benda ini sering terlihat pada pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, dan gedung perkantoran. Baik elevator maupun eskalator termasuk dalam alat angkat angkut. Sehingga memiliki potensi bahaya yang bisa merugikan berbagai pihak. Diperlukan tenaga ahli yang sudah melalui proses training K3 Kemnaker Elevator & Elevator untuk menangani mesin angkut ini.
Potensi Bahaya Jika Tidak Memahami Training K3 Ahli Elevator & Eskalator
Meski dapat memudahkan pekerjaan, tapi penggunaan alat-alat ini memerlukan pegawasan K3. Karena termasuk dalam alat angkut yang memiliki resiko. Sehingga kecelakaan bisa saja terjadi, baik itu padapengguna, teknisi dan ahli K3. Berikut ini beberapa potensi bahaya pada penggunaan elevator dan eskalator.
- Tersengat Listrik
Baik elevator maupun eskalator menggunakan sumber daya listrik. Apalagi beberapa alat angkut vertikal ini tidak mempunyai sistem isolasi. Ini bisa menyebabkan sengatan listrik. Tentu saja, tersengat listrik ini bisa menimbulkan kematian. Karena tegangan yang dihasilkan sangat tinggi.
Oleh karena itu, perlu melakukan tindakan pencegahan. Pencegahan ini berupa pengecekan terhadap semua bagian konduktor dan komponen. Pegecekan aliran lisrik peru dilakukan secara berkala oleh teknisi ahli yang sudah melakukan Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator.
- Kelebihan Beban
Kecelakaan kerja bisa saja terjadi karena kelebihan beban. Karena setiap jenis mesin angkut ini memiliki spesifikasi masing-masing. Dengan muatan yang berbeda. Oleh karena itu, penting memperhatikan kapasitas beban maksimal sebelum menaiki kedua alat ini. Beban berlebih bisa menyebabkan kerusakan mesin, alat rusak dan penumpang terjungkal.
Sehingga tidak boleh memperkerjakan sembarang teknisi. Seorang ahli mekanik atau teknisi elevator dan eskalator harus mengantongi sertifikasi Kemnaker. Sertifikat ini didapatkan jika pekerja mengikuti Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator.
- Jatuh dari Ketinggian
Penggunaan elevator dan eskalator memiliki potensi jatuh. Elevator menerapkan prinsip katrol yang mengandalkan pegangan. Agar kabin dapat bergerak naik turun dengan seimbang. Apabila penyangga putus, maka besar kemungkinan kabin terjatuh. Sedangkan eskalator, memungkinkan mengangkut tanpa henti. Jika langkah kaki tidak tepat maka pengguna dapat terjatuh.
Bagi pekerja mekanik dan teknisi, jatuh dari kedua benda ini menjadi momok tersendiri. Meskipun terlihat sebagai benda sepele, tapi bisa mengakibatkan kematian. Sistem yang digunakan juga terdiri dari berbagai komponen. Sehingga pemeriksaan perlu dilakukan oleh teknisi yang sudah menjalani Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator. Dengan sertifikasi tersebut, teknisi akan mendapatkan surat izin menjalankan tugas.
- Kelalaian Manusia
Peringkat pertama kecelakaan kerja memang ditempati oleh kelalaian manusia. Bisa jadi karena pengguna kurang memperhatikan tanda peringatan yang terpasang. Karena pengguna terdiri dari berbagai kalangan, tak heran jika belum anyak yang tahu cara menaiki kedua alat angkut ini.
Human error pada seorang teknisi bisa disebabkan karena skill yang kurang mumpuni. Sehingga tidak menguasai tugas yang sedang dikerjakan. Untuk mendapatkan kemampuan yang diakui, maka perlu mengantongi sertifikasi Kemnaker. Seorang teknisi perlu Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator sebelum melakukan pekerjaannya.
- Malfungsi Mesin
Pada dasarnya, terjadinya kecelakaan bukan hanya karena human error. Setiap benda pasti mengalami penyusutan. Jika digunakan dalam jangka waktu lama tentu akan rusak. Jika tidak ada teknisi yang menangani ini, maka kerusakan akan semakin parah. Tanpa disadari, mesin pengangkut tidak bisa digunakan lagi. Atau malah menimbulkan kecelakaan lain. Karena berkurangnya fungsi suatu komponen.
Untuk menghidari kerusakan parah, maka diperlukan tindakan pemeliharaan dan perbaikan. Siapa yang melakukan ini? Tentu saja seorang teknisi yang sudah berpengalaman dan ahli dalam bidangnya. Teknisi ini waji dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni dengan sertifikasi Kemnaker. Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator membantu teknisi melakukan perawatan berkala sambil memperhatikan keamanan dalam bekerja.
Pentingnya Sertifikasi Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Ahli Elevator & Eskalator
Benda yang bergerak secara vertikal dengan sistem khusus ini, memiliki potensi bahaya yang cukup besar. Kecelakaan tidak hanya dapat menimpa pengguna, tapi juga teknisi yang bertugas melakukan perawatan rutin dan perbaikan.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 06/Men/2017 yang berisi tentang Persyaratan Surat Izin Operasi pada Teknisi Elevator dan Eskalator. Aturan ini ditegaskan kembali dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970. Dalam UU tersebut dibahas perihal pelaksanaan K3 yang ditujukan kepada tenaga kerja dan orang lain yang berada di area kerja. Sehingga sertifikasi Kemnaker bersifat urgensi.
- Meningkatkan Pengetahuan Tentang Elevator dan Eskalator
Seorang teknisi tidak boleh bekerja secara asal. Sebelum terjun ke lapangan, perlu mendapatkan bekal yang mumpuni. Dengan begitu, pengetahuan teknisi semakin meningkat. Karena bekerja sebagai teknisi elevator dan eskalator bukan pekerjaan yang mudah. Tanggung jawabnya begitu besar. Karena menyangkut keselamatan diri sendiri dan orang lain. Sertifikasi Kemnaker menjadi hal yang utama sebelum bekerja.
Dengan mengikuti Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator, pekerja akan mendapatkan pengetahuan tentang kedua alat angkut tersebut. Seorang teknisi akan diberikan pengetahuan dasar mengenai komponen penyusun kedua mesin itu. Sehingga teknisi mengenal lebih jauh tentang perencanaan, pembuatan, pemasangan, perawatan hingga perbaikan.
- Meningkatkan Keterampilan Teknisi Elevator dan Eskalator
Sebagai teknisi, wajar jika terus berhubungan langsung dengan benda kerjanya. Terlebih lagi, elevator dan eskalator merupakan mesin yang memerlukan perawatan rutin. Perawatan rutin bertujuan untuk menjaga fungsi alat dengan baik. Sehingga kedua alat angkut ini dapat bekerja dengan baik.
Faktanya, alat angkut terdiri dari komponen yang dirangkai secara kompleks. Dibutuhkan keterampilan khusus untuk melakukan perawatan dan perbaikan. Melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator, teknisi dapat meningkatkan keterampilan. Sehingga mampu memenuhi syarat bekerja berdasarkan peraturan.
Untuk mengantongi surat izin kerja ini, teknisi harus mengikuti ujian. Ujian dilakukan setelah menjalani masa training. Peserta yang lolos uji Sertifikasi Kemnaker akan mendapatkan sertifikat resmi.
- Memahami Prosedur Kerja
Prosedur kerja sangat penting dimiliki oleh seorang teknisi. Karena prosedur ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan. Segala hal yang menyangkut pekerjaan ada disini. Sehingga seorang teknisi harus memahami hal ini sebelum terjun langsung.
Prosedur kerja sendiri dibuat dengan memperhatikan K3 saat bekerja. Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator akan membantu teknisi mempelajari lebih jauh tentang prosedur kerja. Dengan begitu, para pekerja akan lebih memahami urutan dalam bekerja dengan alat atau mesin yang cukup berbahaya. Sertifikasi Kemnaker sifatnya wajib diikuti oleh tenaga ahli elevator dan eskalator.
- Menerapkan Unsur K3 dalam Pekerjaan
Melalui Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator, pekerja ahli akan diajarkan dasar keselamatan kerja. Sangat penting bagi teknisi untuk memastikan keselamatan dirinya saat melakukan pekerjaan. Sementara, perusahaan menjadi fasilitator dalam penerapan unsur K3. Karena perusahaan memiliki tanggung jawab besar untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawannya. Dengan begitu, lingkungan kerja akan terasa aman dan nyaman.
- Mencegah Terjadinya Potensi Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja memang tidak bisa dihindari. Tapi, ini dapat dicegah sebelumnya. Sehingga sangat dianjurkan bagi teknisi untuk menjalani Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator. Pelatihan ini merupakan persyaratan wajib dari pemerintah bagi pekerja ahli. Karena memiliki dampak besar di kemudian hari. Terutama untuk mencegah bahaya besar muncul. Bekal pengetahuan keselamatan kerja dari Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator menjadi landasan pencegahan kecelakaan kerja.
Kesadaran K3 sebenarnya harus dimiliki oleh seluruh pekerja. Sementara, masing-masing pekerjaan memiliki resiko tersendiri. Petugas teknisi elevator dan eskalator perlu mendapatkan sertifikasi Kemnaker yang resmi. Dari Training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ahli elevator & eskalator, pekerja akan dibimbing menjadi teknisi andal.