You are currently viewing Safetyman Migas Sertifikasi BNSP | PT. Ayana Duta Mandiri
Safetyman Migas Sertifikasi BNSP | PT. Ayana Duta Mandiri

Safetyman Migas Sertifikasi BNSP | PT. Ayana Duta Mandiri

Bekerja di Industri Minyak dan Gas (Migas) cukup banyak peminat. Hal ini karena besarnya salary yang dijanjikan. Namun, dibalik gaji yang besar, terdapat tuntutan dan risiko kerja yang tinggi juga.

Dibutuhkan Petugas Khusus

SMK3 merupakan hal wajib yang harus dimiliki oleh perusahaan. Terutama dengan risiko kerja tinggi.

SMK3 memang dirancang untuk bisa melindungi pekerja agar bisa aman dalam menjalankan tugas. Selain itu juga supaya memiliki lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Namun, SMK3 ini banyak dihiraukan. Hal ini menyebabkan banyak kecelakaan kerja terjadi.

Oleh karena itu, supaya proses SMK3 ini bisa berjalan dengan baik, dibutuhkan petugas khusus. Dalam beberapa industri, mereka sudah memiliki bagian Health Safety and Environmental. Kemudian dalam bagian tersebut, memiliki petugas khusus yang akan mengawal berjalannya K3 tersebut.

Jenis pekerjaan di bidang migas yang dipercaya mengawal K3 sebenarnya cukup banyak. Misalnya saja Operator K3, Pengawas K3, dan Safetyman. Untuk Operator K3 Migas dan Pengawas K3 Migas, sudah dibahas di artikel sebelum. Dalam artikel tersebut telah dibahas mengenai apa itu Operator dan Pengawas K3. Selanjutnya juga telah diulas mengenai tugas dan training khususnya.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai Safetyman Migas. Apa itu Safetyman Migas? Tugas dan perannya dalam industri Migas serta K3. Selain itu juga akan diulas mengenai training khusus untuk Safetyman.

Apa Itu Safetyman Migas?

Safetyman merupakan salah satu profesi yang masuk di bagian Health Safety and Environmental. Tugasnya adalah saling mendukung dengan profesi lainnya di bidang K3. Tujuan dari profesi ini adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Begitu pula dengan Safetyman Migas. Profesi ini harus memastikan lingkungan kerja di industri migas taat pada K3. industri migas memang membutuhkan profesi K3 yang kompleks. Pasalnya, industri ini memiliki kecelakaan kerja yang cukup besar.

Apa saja risiko yang bisa ditimbulkan saat bekerja di industri ini?

  • Ledakan dan Kebakaran

Ledakan dan kebakaran merupakan salah satu risiko yang sering terjadi di industri ini. Hal ini karena minyak dan gas memang mudah tersulut api. Kedua kecelakaan tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor. Oleh karena itu, ketika bekerja di industri ini harus tahu tentang menangani kebakaran serta ledakan yang bisa terkadi kapan saja.

  • Menghirup Gas Beracun

Kemungkinan menghirup gas beracun juga sangat tinggi. Pasalnya saat penggalian terkadang tidak teridentifikasi bahwa di sana juga terdapat gas beracun. Alhasil, petugas atau pegawai bisa menghirup gas beracun.

  • Pusat Galian Runtuh

Sering terjadi adalah pada pusat galian mengalami runtuh. Hal ini bisa menyebabkan petugas terluka atau bahkan menutup jalan keluar. Kejadian tersebut bisa terjadi karena kesalahan manusia yang tidak memperhitungkan kekuatan tanah dengan aktivitas galian.

  • Cuaca Ekstrem

Aktifitas migas bisa dilakukan di laut atau pantai lepas atau di pelosok Indonesia sana. Tidak jarang terjadi cuaca ekstrem yang kemudian menyebabkan kondisi lokasi kerja mengalami kerusakan. Misalnya saja gelombang air tinggi atau badai.

Keempat hal di atas merupakan sedikit dari risiko bekerja di industri migas. Namun, tidak semua risiko bisa terjadi. Kebakaran, menghirup gas beracun, dan galian runtuh sebenarnya bisa diturunkan risiko kejadiannya. Terutama untuk beberapa risiko yang terjadi karena kesalahan manusia. Salah satunya dengan menaati sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).

Disinilah tugas dari Safetyman Migas dibutuhkan. Safetyman harus memastikan risiko yang mungkin terjadi bisa diturunkan.

Tugas Safetyman Migas

Dalam menjalankan tugas, Safetyman Migas harus bekerja sama dengan bagian lainnya. Misalnya saja Operator K3 dan Pengawas Migas. Pasalnya, job disk ketiga profesi ini saling berkaitan.

Lebih lanjut, berikut beberapa tugas pokok dari Safetyman Migas.

  • Melakukan Inspeksi Di Lingkungan Kerja

Tugas seorang Safetyman adalah melakukan inspeksi secara langsung di tempat kerja. Safetyman harus memastikan jika tempat yang akan dilakukan aktivitas pekerja dalam kondisi aman.

Kemudian Safetyman juga memastikan beberapa APD wajib yang harus ada di lokasi tersebut siap. Jadi ketika terjadi masalah, bisa digunakan sebagai pelindung diri.

  • Melakukan Intervensi Langsung Mengenai Pelaksanaan K3

Safetyman diizinkan untuk menegur langsung pegawai yang tidak taat K3. misalnya saja ada pegawai yang tidak menggunakan APD lengkap. Safetyman bisa menegur secara langsung. Atau ketika ada pegawai yang tidak mengikuti prosedur ketika menggunakan peralatan.

  • Ikut Mengatasi Masalah Kebakaran

Kebakaran sering terjadi di industri Migas. Salah satu tugas Safetyman Migas adalah ikut memadamkan api ketika terjadi kebakaran. Pasalnya, kebakaran dalam industri migas harus segera ditangi dengan cepat dan efisien. Hal ini untuk mencegah meluasnya lokasi kebakaran.

  • Cekatan Dalam Melaporkan Kejadian Kecelakaan

Safetyman Migas harus segera melaporkan kejadian kecelakaan kepada Safety Officer atau supervisor. Hal ini supaya lokasi kecelakaan bisa segera ditangani dan mendapat bantuan.

  • Membantu Tim Penyidik Kecelakaan

Tugas Safetyman selanjutnya adalah membantu tim penyidik atau investigasi jika terjadi kecelakaan. Tujuannya supaya sebab dan akibat kecelakaan bisa segera diketahui.

  • Bertanggungjawab Dengan Pelaksanaan K3

Safetyman juga memiliki tanggung jawab dengan pelaksanaan K3 di tempat kerja. Seorang Safetyman harus memastikan K3 berjalan dengan baik dan efisien. Artinya, jika ada yang tidak taat K3, Safetyman harus segera menindak lanjuti hal tersebut. Bisa dengan memberikan peringatan langsung. Atau melaporkan pada supervisor agar segera ditindak lebih lanjut.

  • Mencegah Tindakan Yang Bisa Menyebabkan Kecelakaan

Safetyman memiliki tanggung jawab untuk memastikan lokasi kerja aman. Jika ada risiko yang bisa terjadi, Safetyman harus memperingatkan pegawai dan memberikan arahan menurunkan risiko tersebut. Misalnya saja, telah ditemukan oleh petugas K3 lain, seperti Pengawas K3 Migas, bahwa ada alat yang rusak. Penggunaan alat tersebut tidak boleh lebih dari 3 jam. Jika digunakan lebih dari 3 jam akan panas dan memiliki risiko meledak.

Maka tugas Safetyman adalah memastikan aturan tersebut dimengerti dan dilaksanakan oleh pegawai. Hal ini untuk mencegah kecelakaan terjadi di lokasi kerja.

  • Memberikan Masukan Tentang K3 Di Lapangan

Pelaksanaan K3 di lapangan dan yang dirancang oleh petugas lain terkadang berbeda. Hal ini karena apa yang terjadi di lapangan, terkadang tidak sesuai ekspektasi. Safetyman yang memang ditugaskan melakukan inspeksi lapangan, bisa memberikan masukan. Hal ini terkait dengan pelaksanaan K3 yang terjadi di lapangan.

Misalnya saja, dengan menambah APD untuk pegawai karena terjadi masalah pada alat. Misalnya saja, awalnya alat yang digunakan baik-baik saja. Namun, seiring berjalannya waktu, alat tersebut jadi sangat bising dan menganggu pendengaran pegawai. Safetyman bisa menambahkan APD pelindung telinga untuk pegawai karena sangat dibutuhkan.

Training Safetyman Migas

Ternyata tugas seorang Safetyman cukup kompleks. Hal ini karena memang dibutuhkan ketelitian dan etos kerja yang tinggi. Apalagi di industri migas, jika sedikit saja lalai, nyawa menjadi taruhannya. Tugas Safetyman Migas di sini memang cukup berat.

Tidak heran jika kemudian, banyak profesi di bidang K3 Migas. Hal ini untuk membentuk tim yang bisa menurunkan risiko besar di industri tersebut.

Lebih jauh, tidak berbeda dengan profesi K3 Migas lainnya, Safetyman pun membutuhkan pelatihan sebelum terjun langsung ke lapangan. Pengalaman yang cukup mumpuni di dunia Migas, harus dipadukan dengan pengetahuan K3.

Saat mengikuti training, ada banyak materi yang bisa diaplikasikan di dunia kerja. Hal ini akan memudahkan Safetyman dalam menjalankan tugas di industri migas nantinya.

Salah satu tempat training Safetyman Migas yang tepat dan aplikatif adalah PT Ayana Duta Mandiri. PT Ayana Duta Mandiri merupakan perusahaan profesional di bidang training, konsultan, inspeksi, dan sertifikasi. Selain memberikan materi yang bermanfaat, juga bisa membantu dalam melakukan uji kompetensi. Sertifikasi yang dikeluarkan pun sudah dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Salah satu jasa yang ditawarkan oleh perusahaan ini adalah Manajemen dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jadi sangat cocok jika menjalani pelatihan dan uji kompetensi di perusahaan yang satu ini.

Materi Training Safetyman Migas

Kemudian, apa saja materi yang diberikan saat mengikuti training? Berikut beberapa materi yang bisa dipelajari saat mengikuti pelatihan profesi Safetyman Migas.

  • Paham Tentang Dasar-Dasar Kebakaran

Karena salah satu tugas Safetyman adalah menangani kebakaran, maka skill ini sangat dibutuhkan. Mulai dari menggunakan alat pemadam kebakaran, hingga APD saat memadamkan api. Dalam pelatihan akan dikenalkan nama-nama alat pemadam kebakaran. Seperti jenis-jenis tabung pemadam kebakaran, alat bantu pernapasan, pelindung kepala, serta tangan, dan masih banyak lagi.

  • Paham Dasar-Dasar P3K

Kemampuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), harus dimiliki oleh Safetyman. Karena tugasnya adalah memastikan seluruh pekerja bekerja dengan aman, maka jika terjadi kecelakaan harus bisa memberikan pertolongan. Apalagi, saat terjadi kecelakaan, Safetyman harus segera berada di lokasi.

  • Paham Bahaya Dan Risiko Di Tempat Kerja

Seorang Safetyman harus memahami apa saja risiko yang bisa terjadi. Selain itu, sumber-sumber bahaya juga harus dipahami dan diturunkan risikonya.

  • Memahami Konsep Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja merupakan insiden yang tidak disengaja. Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan manusia, kerusakan alat, atau cuaca yang tidak mendukung. Seorang Safetyman harus paham mengenai konsep kecelakaan kerja tersebut. Kemudian, paham bagaimana melakukan prosedur kondisi darurat. Mulai dari memberikan pertolongan pada korban, melaporkan pada atasan, hingga menangani kecelakaan tersebut.

  • Bisa Menggunakan APD

Alat perlindungan diri tidak hanya digunakan saat terjadi kecelakaan. Namun juga harus digunakan pegawai saat bekerja untuk menurunkan risiko cedera saat terjadi kecelakaan. Safetyman harus memastikan seluruh pekerja menggunakan alat perlindungan diri saat bekerja.

Selain materi di atas, masih banyak hal-hal yang aka dipelajari. Seperti aturan perundang-undangan K3, Safety Analysis, membuat surat izin kerja yang aman, dan lain-lain. Seluruh materi tersebut akan sangat membantu saat peserta melakukan uji kompetensi.

Lebih jauh, berikut beberapa materi uji kompetensi untuk Safetyman Migas. Selain itu juga persyaratan pendukung untuk bisa mengikuti training serta mendaftarkan diri untuk ikut sertifikasi.

DAFTAR UNIT KOMPETENSI 

 

No.

 

Kode Unit

 

Judul Unit

Jenis Standar (Standar Khusus/Standar Internasional/SKKNI)
1. B.060018.001.02 Menerapkan Peraturan dan Perundangan K3 di Industri Migas SKKNI Nomor 267

TAHUN 2015

2. B.060018.002.02 Menerapkan K3 di Tempat Kerja di Industri Migas SKKNI Nomor 267

TAHUN 2015

3. B.060018.005.02 Menggunakan Alat Pelindung Diri di Industri Migas SKKNI Nomor 267

TAHUN 2015

4. B.060018.006.02 Melakukan Pemadaman Kebakaran di Industri Migas SKKNI Nomor 267

TAHUN 2015

5. B.060018.023.02 Melakukan Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan Kerja SKKNI Nomor 267

TAHUN 2015

6. B.060018.013.02 Menerapkan Safety Permit di Tempat Kerja di Industri Migas SKKNI Nomor 267

TAHUN 2015

BUKTI KELENGKAPAN DASAR PEMOHON 

No. Bukti Persyaratan
1. Pas photo 3×4 sebanyak 2 lembar
2. Photo copy Ijazah terakhir
3. Photo copy Sertifikat kursus terkait K3
4. Photo copy KTP / Paspor / Kitas
5. CV atau Surat Keterangan Pengalaman kerja
6. Surat Rekomendasi dari Pimpinan / Atasan Langsung / Rekanan Kerja (bila ada)

PERSYARATAN PENDIDIKAN 

No. Bukti Persyaratan
1. Sarjana S1 K3 dengan pengalaman kerja nol tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Safetyman Migas yang akan diases.
2. Sarjana S1 Teknik pengalaman kerja nol tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Safetyman Migas yang akan diases.
3. Sarjana S1 non Teknik dan mempunyai pengalaman kerja pada bidang K3 minimal 6 bulan, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Safetyman Migas yang akan diases.
4. Diploma 3 K3 dengan pengalaman nol tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Safetyman Migas yang akan diases.
5. Diploma 3 Teknik dengan pengalaman nol tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Safetyman Migas yang akan diases.
6. Diploma 3 non Teknik mempunyai pengalaman kerja pada bidang K3 minimal 1 tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema Safetyman Migas yang akan diases.
7. SLTA Sederajat mempunyai pengalaman kerja pada bidang K3 minimal 2 Tahun, serta telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi terkait K3 sesuai dengan skema yang akan diases.

BUKTI KOMPETENSI YANG RELEVAN 

No. Rincian Bukti Pendidikan/Pelatihan, Pengalaman Kerja, Pengalaman Hidup
1. Ada bukti mampu membuat HIRADC dan JSA dengan menunjukkan form JSA yang sudah diisi dari latihan atau lebih disukai bila dari hasil kerja langsung suatu jenis pekerjaan
2. Ada bukti mampu melakukan Inspeksi K3 dengan menunjukkan pengisian form inspeksi/ daftar periksa (cheklist inspeksi) yang sudah diisi dari latihan atau lebih disukai bila dari hasil langsung Inspeksi K3 suatu jenis pekerjaan atau lokasi / lingkungan kerja (general inspection) atau inspeksi CSMS tahap WIP (Work In Progress).
3. Ada bukti implementasi P3K pada korban Kecelakaan
4. Ada bukti mampu melakukan verifikasi/ review terhadap proses penerbitan Surat Izin Kerja dengan menunjukkan contoh pengisian form Izin Kerja yang diajukan oleh pihak pemohon (pelaksana pekerjaan) dan mampu menunjukkan persyaratan (safety precaution) sesuai jenis / lingkup pekerjaannya, Sebaik nya adalah ada contoh dari hasil kerja langsung
5. Ada bukti mampu melakukan Komunikasi (Promosi Kepedulian) K3, dengan menunjukan salah satu bukti dari dari: agenda Tool Box Meeting, Safety / P2K3 meeting, hasil Observasi keselamatan / hasil Intervensi saat pengawasan ada pekerjaan, dll.
6. Ada bukti mampu membuat Laporan Kecelakaan Kerja dengan menunjukkan pengisian form laporan kecelakaan standar dari perusahaan masing-masing atau dari hasil latihan kasus-kasus kecelakaan.
7. Ada bukti mampu mengidentifikasi kebutuhan APD dengan menunjukkan form penentuan APD untuk suatu jenis pekerjaan atau lokasi kerja.
8. Ada bukti mampu mengidentifikasi perlunya Isolasi Energi / LOTO untuk suatu jenis pekerjaan dengan menunjukkan form atau permintaan (request) Isolasi Energi / LOTO.
9.

 

Ada bukti mampu memperagakan pemadaman kebakaran minimal menggunakan APAR dengan menunjukkan bukti latihan Pemadaman Kebakaran atau Simulasi Tanggap Darurat.

Petugas SMK3 di industri Migas memang cukup banyak. Hal ini karena risiko bekerja di industri ini juga cukup besar. Safetyman Migas adalah salah satu profesi yang bertanggung jawab dengan pemberlakuan K3 di industri ini. Bagaimana menurut Anda, tertarik dengan profesi ini?

Leave a Reply